suara-tamiang.com: PLN Ranting Kualasimpang dituding penyebab terjadinya kebakaran di SMK Negeri 1 Karang Baru yang menimbulkan kerugia...
suara-tamiang.com: PLN Ranting Kualasimpang dituding penyebab terjadinya kebakaran di SMK Negeri 1 Karang Baru yang menimbulkan kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah pada Juli 2012 lalu. Pasalnya, diduga insiden kebakaran itu disebabkan kelalaian pihak PLN Ranting Kualasimpang.
Insiden terjadinya kebakaran di SMKN 1 Karang Baru menimbulkan kerusakan pada ruang Dewan Guru, dua unit komputer, 1 unit Televisi terbakar dan AC diruang Kepala SMKN 1 juga ikut menjadi korban terbakar.
Kepala SMKN 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, Drs Yunaldi, Selasa (25/9) menjelaskan, pihak PLN Ranting Kualasimpang mengganti meteran listrik dari 3 x 25 ampere menjadi 3 x 50 ampere di sekolah tersebut. Namun kata Yunaldi diduga pihak PLN telah melakukan kesalahan dalam pemasangan meteran.
Insiden terjadinya kebakaran di SMKN 1 Karang Baru menimbulkan kerusakan pada ruang Dewan Guru, dua unit komputer, 1 unit Televisi terbakar dan AC diruang Kepala SMKN 1 juga ikut menjadi korban terbakar.
Kepala SMKN 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, Drs Yunaldi, Selasa (25/9) menjelaskan, pihak PLN Ranting Kualasimpang mengganti meteran listrik dari 3 x 25 ampere menjadi 3 x 50 ampere di sekolah tersebut. Namun kata Yunaldi diduga pihak PLN telah melakukan kesalahan dalam pemasangan meteran.
“Peristiwa yang merugikan pihak sekolah tersebut terjadi ketika awak PLN masih berada dilingkungan sekolah. Selain 2 unit komputer, 1 unit televisi, AC dan bahkan ruang Dewan Guru SMKN 1 Karang Baru juga ada yang hangus, hingga kini pihak PLN masih kurang tanggap terhadap kejadian itu”, ungkap Yunaldi.
Untung ketika itu kata Yunaldi pihak pemadam kebakaran segera datang kelokasi, sehingga api dapat segera dijinakkan sebelum menjalar lebih luas lagi. Yunaldi juga tidak menampik kalau pihak PLN Ranting Kualasimpang mengganti TV SMKN 1 dengan TV bekas serta memperbaiki komputernya yang rusak dan ditambah lagi dengan pemberian cat tembok.
Namun disisi lain sambung Yunaldi, pihak sekolah masih harus menanggung beban biaya perbaikan ruangan, pembelian kabel instalasi yang turut hangus terbakar dan bahkan hingga kini, AC yang berada di ruangannya masih belum dapat difungsikan. Karena ruangannya panas tanpa AC, Yunaldi mengaku lebih banyak bekerja diruangan tamu ketimbang berada duruang kantornya.
Kepala PLN Ranting Kualasimpang, Irwan Pakeh, ST yang dikonfirmasi, Selasa (25/9) via seluler menolak bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Irwan Pakeh menegaskan kejadian dimaksud bukan kesalahan pihak PLN, namun kata Irwan, instalasi yang dipasang disekolah itu tidak memenuhi standar PLN.
“Kami pihak PLN tidak mau disalahkan, karena itu terjadi karena instalasi yang ada di SMKN 1 Karang Baru terlalu kecil dan tidak memenuhi standar PLN. Kami hanya membantu karena diminta mengganti meteran, sebab kami juga merasa sayang dengan anak anak kita yang sekolah disitu”, tutur Irwan Pakeh. | Rico F
Untung ketika itu kata Yunaldi pihak pemadam kebakaran segera datang kelokasi, sehingga api dapat segera dijinakkan sebelum menjalar lebih luas lagi. Yunaldi juga tidak menampik kalau pihak PLN Ranting Kualasimpang mengganti TV SMKN 1 dengan TV bekas serta memperbaiki komputernya yang rusak dan ditambah lagi dengan pemberian cat tembok.
Namun disisi lain sambung Yunaldi, pihak sekolah masih harus menanggung beban biaya perbaikan ruangan, pembelian kabel instalasi yang turut hangus terbakar dan bahkan hingga kini, AC yang berada di ruangannya masih belum dapat difungsikan. Karena ruangannya panas tanpa AC, Yunaldi mengaku lebih banyak bekerja diruangan tamu ketimbang berada duruang kantornya.
Kepala PLN Ranting Kualasimpang, Irwan Pakeh, ST yang dikonfirmasi, Selasa (25/9) via seluler menolak bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Irwan Pakeh menegaskan kejadian dimaksud bukan kesalahan pihak PLN, namun kata Irwan, instalasi yang dipasang disekolah itu tidak memenuhi standar PLN.
“Kami pihak PLN tidak mau disalahkan, karena itu terjadi karena instalasi yang ada di SMKN 1 Karang Baru terlalu kecil dan tidak memenuhi standar PLN. Kami hanya membantu karena diminta mengganti meteran, sebab kami juga merasa sayang dengan anak anak kita yang sekolah disitu”, tutur Irwan Pakeh. | Rico F