HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Muspika Kaway XVI Temukan Pengikut Ajaran Sesat

Muspika Kaway XVI bersama jajaran Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Barat, Jumat (31/8) sore menemukan lima warga di kecamatan itu ya...

Muspika Kaway XVI bersama jajaran Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Barat, Jumat (31/8) sore menemukan lima warga di kecamatan itu yang menjadi pengikut ajaran Laduni. Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di kecamatan itu mengklaim ajaran tersebut sesat.

Ajaran ini mayoritas pengikutnya kaum pria. Mereka berprinsip tidak wajib melaksanakan shalat fardhu lima waktu (Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya) bahkan shalat Jumat. Shalat fardhu bagi mereka cukup Magrib, Isya, dan Subuh saja. Adapun shalat Zuhur dan Ashar sangat tergantung pada kesanggupan pengikutnya. Kalau sanggup boleh ditunaikan.

Corak ajaran dan praktik ibadah yang seperti itu terungkap dalam pertemuan antara pengikut Laduni dengan MPU setempat, tokoh-tokoh masyarakat, dan awak media di Masjid Peureumeu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Jumat.

Juru bicara kelompok ini, Bahtiar (31) dalam forum tersebut malah menantang ulama Aceh Barat atau siapa pun untuk berdialog dengan mereka terkait kebenaran ajaran Laduni.

Ia bahkan sesumbar, apabila ajaran mereka benar dan bisa dipertanggungjawabkan, maka para ulama atau siapa pun harus mengikuti ajaran mereka yang menurutnya lebih benar dan tidak sesat.

Menurut Bahtiar, pengikut Laduni di daerah itu sudah mencapai sepuluh orang yang tersebar di seantero Aceh Barat. Untuk bisa menjadi anggota aliran ini, syaratnya haruslah orang-orang yang bersih lahir batin.

Menanggapi realitas itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Tgk Sayuti Syu’id yang memimpin pertemuan itu meminta kelima pengikut Laduni supaya membawa sejumlah kitab ataupun buku yang selama ini mereka pelajari.

Muspika juga mengundang kelima pengikut Laduni itu untuk berdialog dengan Muspika Kaway XVI serta kalangan ulama pada Senin (3/9) pukul 14.00 WIB di lokasi MTQ dalam kompleks Masjid Kaway XVI.

Mendengar tawaran itu, Bahtiar yang merupakan guru tamatan  DII PGSD dan tercatat sebagai guru PNS di Aceh Barat, menyatakan siap berdialog. Ia berjanji akan datang dengan membawa segala bukti dan kitab yang mereka pelajari selama ini.

Kepada wartawan seusai pertemuan, Ketua MPU Kecamatan Kaway XVI, Tgk Sayuti Syu’id menyatakan ajaran Laduni yang berpedoman pada malaikat (bukan imam -red) Mahdi, termasuk sesat. Apalagi shalat fardhu mereka hanya tiga waktu dan tidak mewajibkan shalat Jumat.

“Ini harus diluruskan. Kami senang dengan ditemukannya pengikut ajaran baru ini di Kaway XVI, sehingga mereka yang menganut ajaran sesat itu bisa digiring kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya,” tukas Tgk Sayuti Syu’id.

Komandan Operasi (Dan Ops) Wilayatul Hisbah Aceh Barat, Teuku Abdurrazak SPdi berpendapat, ajaran yang diduga sesat ini harus diluruskan, sehingga keberadaan pengikutnya dan dakwah yang mereka sampaikan tidak berdampak negatif bagi pemeluk Islam lainnya. “Kami akan terus mengawasi pengikut ajaran Laduni ini,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan WH setempat, para pengikut ajaran ini terkonsentrasi di Gunong Seumot, Nagan Raya.  Adapun kelima pengikut yang ditemukan di Kaway XVI itu, masing-masing selain Bahtiar (31), warga Desa Meunasah Rambot, Aji (31), Jhon (27), Zulfikar (39), dan Zulkarnen (38), semuanya warga Desa Beureugang.| Tribunews