suara-tamiang.com: Entah mengapa tampang sedan sport Mazda RX8 masih dianggap kurang keren oleh Jeffrey. Usut punya usut, pemuda yang hobi b...
suara-tamiang.com: Entah mengapa tampang sedan sport Mazda RX8 masih dianggap kurang keren oleh Jeffrey. Usut punya usut, pemuda yang hobi balap ini menilai Mazda RX8 facelift 2011 bawaan pabrik masih belum seksi. Belum komplit menampilkan aura racing tanpa didandani lebih dulu.Bayangan film Fast and Fourious dan Tokyo Drift masih terngiang-ngiang di benaknya. Bisa ditebak, ia pun segera merestorasi besutannya sesuai konsep aliran racing yang ada di film yang ia tonton. Ia pun mempertegas aroma balap dengan beberapa polesan di beberapa sektor. Maklum Jeffrey memang gandrung akan adu pacu roda empat.
"Gue pernah ikut beberapa kali kejuaraan nasional gokart di Jakarta, makanya gue suka aliran racing," tegasnya, seraya menyebut tunggangannya sedikit banyak juga dipengaruhi mobil-mobil yang terjun di arena Grand Prix.
Untuk mengubah apa yang diinginkan pada Mazda RX8, langkah pertama yang ditempuh Jeffry adalah berselancar di dunia maya untuk mencari informasi yang dibutuhkan, terutama rumah-rumah atau bengkel-bengkel modifikasi yang bisa mewujudkan impiannya.
Akhirnya pilihan dijatuhkan pada SM Motorsport untuk menggarap sektor kaki-kaki dan Satria dari F1 Bodyworks untuk memoles tampilan eksterior. Kaki-kaki bawaan standar ia eliminasi karena dianggap tidak mewakili kesan balap.
Jeffrey memilih velg TE37 Special Black Doff R20 8,5 inci untuk depan dan 9,5 inci dengan ring 20-inci pada bagian belakang. Untuk mengakalinya Jeffrey lantas melubangi PCD sebesar 1,14 sehingga velg dapat bersanding tanpa masalah saat diaplikasikan ke kolong fender.
Dengan kata lain, agar pelek tidak mentok body, kemudian fender diakali dengan cara menariknya keluar kurang lebih 2 centimeter.
Untuk karet pembungkus velg, Jeffrey mempercayakan pada ban Accelera PHI 235/35/R20 di depan) dan 245/35/R20 untuk belakang). Parts pendukung lain di sektor ini, di antaranya dijejali coilover BC bolt on dan lug nut Project Mu Racing.
Selanjutnya, untuk mensinkronkan sektor kaki-kaki yang sudah berkesan balap, Jeffrey menambahkan beberapa komponen racing aerodinamis pada bagian eksterior, seperti penambahan bumper depan dan belakang yang mengusung body kit R Magic, serta penyematan sideskirt.
Untuk membelah terjangan angin, Jeffrey menambahkan GT wing carbon Veilside. Tambahan lainnya, dijejali peranti hood carbon Varis, baggage carbon Veilside, hood pin Sparco, dan pemasangan lampu utama HID plus foglamp 6000K.
Lantas warna dasar besutan black brilliant kemudian diwrapping sticker dengan model Mazda Speed.
Rasanya belum lengkap tanpa meracik sektor di balik kap mesin. Dapur pacu bawaan pabrik dianggap belum sanggup mengimbangi gubahan sektor kaki-kaki dan body. Tapi pemuda berusia 21 tahun ini tidak mau main ubah dan menjejali parts racing sembarangan pada sektor ini.
Maklum saja, Mazda RX8 banyak memiliki sensor yang terkoneksi dengan sistem komputer.
Cara aman yang ditempuh, dipilih filter udara HKS racing suction, oil filter dan oil rotary Greddy, serta exhaust system mencomot Greddy Spectrum Elite untuk mendongkrak power besutannya. Peranti lainnya dipasang filter foam Greddy dan strut bar Greddy (depan).
Hasil dari penyematan beberapa komponen racing tersebut, tenaga yang disemburkan terdongkrak hingga 23 HP.
"Pasang muffler saja tenaganya sudah naik 15 HP," ungkapnya. Mahasiswa ini mengaku semua parts racing penambah tenaga diboyong langsung atau bolt on dari Negeri Matahari Terbit. | Otosia.com (kpl/nzr/bun)
