Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang), Jawa Timur, diprediksi 18 tahun lagi yakni pada tahun 2030 terancam tenggelam...
Malang Raya (Kota Malang,
Kota Batu dan Kabupaten Malang), Jawa Timur, diprediksi 18 tahun lagi yakni
pada tahun 2030 terancam tenggelam. Penyebabnya adalah pengalihfungsian hutan
dan daerah hijau menjadi perumahan dan pertokoan di Malang Raya. Pembangunan
perumahan tersebut membuat daerah resapan air menjadi berkurang.
"Jika terjadi hujan
deras, diprediksi air sungai akan meluap hingga membanjiri daratan. Sangat
mungkin pada tahun 2030 mendatang, wilayah Malang Raya akan tenggelam,"
tegas Emma Rahmawati, asisten deputi Adaptasi Perubahan Iklim, Kementerian
Lingkungan Hidup (KLH), Jumat (14/9/2012). Hal tersebut disampaikan Emma dalam
acara Lokakarya integrasi aksi adaptasi perubahan iklim dalam pengelolaan
sumber daya air Sungai Brantas di Hotel Savana, Kota Malang, Jumat (14/9/2012).
"Sebagian besar atau
80,32 persen wilayah Kota Malang pada tahun 2030 diprediksikan akan tenggelam
akibat luapan Sungai Brantas," katanya lagi di depan ratusan peserta
lokakarya.
Prediksi tersebut, beber
Emma, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan Hidup,
selama satu setengah tahun. "Apalagi di tahun 2030 mendatang menunjukkan
adanya indikasi curah hujan sangat tinggi, meskipun hujan terjadi sangat
singkat," katanya.
Menurutnya, genangan air
itu akan terjadi di sebagian besar Kota Malang dan Kota Batu. Bahkan tak menutup
kemungkinan dua wilayah ini akan tenggelam.
Selain terancam akan
tenggelam, Malang Raya juga diprediksi akan kekurangan air bersih. Hal itu
sudah mulai terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Malang. Krisis air bersih akan berakibat
berkembangnya bibit penyakit seperti demam berdarah.
"Ancaman itu harus segera diantisipasi dan semoga segera ditemukan
solusi," katanya.
Ditanya apa solusinya, Emma
menyatakan program rehabilitasi lahan seperti reboisasi, terutama pada tegalan
dan daerah pembuangan, dan membuat hutan rakyat.
"Jika perlu di Malang harus dibangun
embung atau tempat penampungan air guna pengembangan sumber daya air,"
katanya. | Sumber : Kompas