Iran mengirim satu kapal selamnya ke Teluk Persia, hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat dan lebih dari 12 negara sekutunya memulai...
Iran mengirim satu kapal selamnya ke Teluk Persia, hanya
beberapa hari setelah Amerika Serikat dan lebih dari 12 negara sekutunya
memulai latihan angkatan laut tak jauh dari kawasan itu.
Televisi Iran melaporkan, Selasa (18/9/2012), Taregh-1, bertolak dari Bandar Abbas. Kapal itu merupakan satu dari tiga kapal selam buatan Rusia yang diperoleh Iran pada awal 1990-an.
Laporan itu menunjukkan lambung kapal perusak Sahand, yang menurut televisi itu siap diluncurkan.
Peluncuran kedua kapal itu merupakan perintah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Pemimpin spiritual itu menyatakan Iran tidak berniat menyerang negara lain.
"Angkatan bersenjata seharusnya ditingkatkan sedemikian rupa agara tidak seorang pun mampu melangar benteng Iran," kata Khamenei saat meninjau pangkalan angkatan laut di Noshahr.
Sejak 1992, Iran berusaha membangun militernya dengan memproduksi sendiri persenjataannya dan kini sudah meiliki sejumlah kapal selam kecil buatan dalam negeri.
Pengumuman peluncuran kapal selam itu terjadi dua hari setelah latihan armada laut pimpinan AS berlangsung di perairan Teluk Persia. Para pejabat AS bersikeras bahwa latihan itu bersifat pertahanan dan tidak ditujukan pada negara tertentu.
Namun latihan pimpinan AS itu dipandang sebagai respons atas peringatan Iran sebelumnya, yakni menutup Selat Hormuz yang merupakan jalur pengiriman minyak yang strategis sebagai balasan dari sanksi Barat.
Juru bicara kementerian dalam negeri Iran Ramin Mehmanparast menanggapi latihan AS dan sekutunya itu dengan cara menolak kehadiran kekuatan asing di Teluk Persia.
"Akar dari ketidakamanan di kawasan ini adalah kehadiran militer Barat dan kekuatan asing yang dengan mudah menginjak-injak kepentingan negara-negara di kawasan itu demi mengamankan kepentingan mereka serta memicu ketidakstabilan dan ketidakamanan," kata Mehmanparast.
AS dan negara-negara sekutunya menuduh Iran membangun senjata nuklir, namun Iran membantahnya. Kata negara Persia itu, aktivitas nuklirnya bertujuan damai seperti pembangkit listrik dan pengobatan kanker. | Kompas
Televisi Iran melaporkan, Selasa (18/9/2012), Taregh-1, bertolak dari Bandar Abbas. Kapal itu merupakan satu dari tiga kapal selam buatan Rusia yang diperoleh Iran pada awal 1990-an.
Laporan itu menunjukkan lambung kapal perusak Sahand, yang menurut televisi itu siap diluncurkan.
Peluncuran kedua kapal itu merupakan perintah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Pemimpin spiritual itu menyatakan Iran tidak berniat menyerang negara lain.
"Angkatan bersenjata seharusnya ditingkatkan sedemikian rupa agara tidak seorang pun mampu melangar benteng Iran," kata Khamenei saat meninjau pangkalan angkatan laut di Noshahr.
Sejak 1992, Iran berusaha membangun militernya dengan memproduksi sendiri persenjataannya dan kini sudah meiliki sejumlah kapal selam kecil buatan dalam negeri.
Pengumuman peluncuran kapal selam itu terjadi dua hari setelah latihan armada laut pimpinan AS berlangsung di perairan Teluk Persia. Para pejabat AS bersikeras bahwa latihan itu bersifat pertahanan dan tidak ditujukan pada negara tertentu.
Namun latihan pimpinan AS itu dipandang sebagai respons atas peringatan Iran sebelumnya, yakni menutup Selat Hormuz yang merupakan jalur pengiriman minyak yang strategis sebagai balasan dari sanksi Barat.
Juru bicara kementerian dalam negeri Iran Ramin Mehmanparast menanggapi latihan AS dan sekutunya itu dengan cara menolak kehadiran kekuatan asing di Teluk Persia.
"Akar dari ketidakamanan di kawasan ini adalah kehadiran militer Barat dan kekuatan asing yang dengan mudah menginjak-injak kepentingan negara-negara di kawasan itu demi mengamankan kepentingan mereka serta memicu ketidakstabilan dan ketidakamanan," kata Mehmanparast.
AS dan negara-negara sekutunya menuduh Iran membangun senjata nuklir, namun Iran membantahnya. Kata negara Persia itu, aktivitas nuklirnya bertujuan damai seperti pembangkit listrik dan pengobatan kanker. | Kompas