HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Impor Ikan Naik Tajam

Impor ikan sudah harus dikendalikan guna membangkitkan perikanan nasional. Sepanjang tahun 2004-2011, impor ikan melonjak tajam sampai 2...


Impor ikan sudah harus dikendalikan guna membangkitkan perikanan nasional. Sepanjang tahun 2004-2011, impor ikan melonjak tajam sampai 230 persen. Pemerintah diminta fokus mendorong sinergi antara produsen dan pengolahan ikan di dalam negeri.

Hal itu merupakan intisari pendapat dari Wakil Ketua Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Luky Adrianto dan Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Riza Damanik, yang dihubungi terpisah, di Jakarta, Senin (17/9).

Riza Damanik mengemukakan, kenaikan impor ikan Indonesia melebihi 230 persen dalam kurun waktu 2004-2011. Sebagian produk yang diimpor berupa ikan segar dan beku. Pada tahun 2004 impor ikan 136.000 ton dan pada tahun 2011 mencapai 450.000 ton.

Padahal, produksi ikan dalam negeri ditargetkan terus naik. Sementara kenaikan konsumsi ikan per kapita dari tahun 2004 ke 2011 hanya naik 9 persen.

Tahun 2012, Kementerian Kelautan dan Perikanan memproyeksikan impor ikan sekitar 610.000 ton atau naik 35 persen dibandingkan tahun lalu 450.000 ton. Sementara itu, produksi ikan ditargetkan 9,2 juta ton atau naik dari 8,08 juta ton tahun 2011. Produksi perikanan itu meliputi perikanan tangkap 5,44 juta ton dan budidaya 2,67 juta ton.

Luky Adrianto mengemukakan, industri perikanan harus dibangun di atas kecukupan sumber daya ikan, penguatan nelayan, dan nilai tambah produk melalui industri pengolahan serta dinikmati konsumen lokal.

Saat ini, ada enam jenis ikan yang menjadi bahan baku utama pengolahan, di antaranya tongkol, cakalang, kembung, dan layang. Kelangkaan bahan baku biasanya dipicu musim. Tak semua wilayah penangkapan ikan menghadapi musim yang sama.

”Industri pengolahan harus memperhatikan ketersediaan sumber daya ikan sebagai bahan baku. Jangan mengembangkan industri perikanan berbasis pada pendekatan pendek perdagangan impor,” ujarnya.

Impor akan ditekan
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengemukakan, sebagian impor ikan dimanfaatkan untuk pengolahan. Namun, pihaknya berjanji menekan impor ikan tahun ini.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulisto, di Jakarta, Senin, menegaskan, kebijakan perdagangan seharusnya lebih mengutamakan kepentingan nasional. Arus impor harus direm dengan membuat standardisasi lebih ketat. Sebaliknya, ekspor didorong dengan mengeliminasi hambatan lewat diplomasi perdagangan yang tangguh. | Kompas