Ancaman teroris kembali merebak di Tanah Air. Dalam satu bulan terakhir, Densus 88 menyergap sejumlah lokasi yang berisi terduga teroris. ...
Ancaman teroris kembali merebak di Tanah Air. Dalam satu bulan terakhir, Densus 88 menyergap sejumlah lokasi yang berisi terduga teroris.
Penggerebekan itu adalah buntut dari aksi teror terhadap sejumlah polisi di Solo beberapa waktu lalu. Alhasil, sejumlah terduga teroris ditangkap Densus 88 dari sejumlah tempat yakni, Depok, Ambon dan terakhir di Bojonggede, Bogor.
Selain itu, Densus 88 juga berhasil mendapatkan barang bukti berupa senjata api serta bahan peledak dari lokasi penggerebekan. Hal itu langsung mendapat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Setibanya di Tanah Air dari kunjungannya ke Rusia, presiden langsung menginstruksikan agar polisi segera mengungkap jaringan teroris dan segera memberikan rasa aman kepada masyarakat. Instruksi itu disampaikan presiden kepada Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.
Namun, kelakuan bejat seorang polisi seakan mencederai kerja keras rekan-rekannya yang tengah memburu para penebar teror. Seorang polisi berpangkat Ipda berinisial WB yang menjabat sebagai kanit reserse kriminal (Reskrim) di Polsek Pelawan Singkut, Sarolangun, Jambi, digerebek warga saat sedang berselingkuh dengan istri orang lain, Indri (37).
Perselingkuhan itu terjadi di rumah yang didiami Indri dan suaminya, Ngadun di RT 09 Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi, Jumat (7/9).
Parahnya, peristiwa memalukan itu terjadi saat suami Indri yang berprofesi sebagai seorang pengusaha karoseri tengah berada di rumah.
Sang suami baru tahu istri yang dicintainya itu selingkuh saat warga menggerebek rumahnya. Warga telah lama menaruh curiga ke Indri dan WB yang kerap masuk ke dalam rumah dan mematikan lampu. Saat penggerebekan, warga sempat emosi dan nyaris menghakimi perwira polisi tersebut.
Namun, warga tak dapat menangkap keduanya karena semua pintu masuk menuju kamar dikunci. Tak terima dengan perbuatan bejat istrinya, Ngadun akhirnya melapor ke Mapolres Sarolangun untuk diproses secara hukum.
Kini, perwira polisi itu diamankan Propam Polres Sarolangun. Perselingkuhan yang dilakukan personel polisi tak hanya ini terjadi. Sebelumnya, seorang anggota polisi di Mojokerto, Jawa Timur, Bripka Siswanto digerebek warga di sebuah rumah kost karena berselingkuh dengan seorang janda, Rabu (5/9).
Menariknya, penggerebekan itu dipimpin langsung oleh sang istri, Yuliarti, yang tak rela suaminya membagi cinta dengan orang lain.
Yuliarti yang dipenuhi emosi langsung menghajar sang suami beserta janda muda selingkuhannya. Dia kemudian merebut handphone sang suami untuk dijadikan barang bukti perselingkuhan.
Yuliarti kemudian meminta pihak kepolisian untuk memproses hukum sang suami karena telah menelantarkannya empat anaknya.
Kelakuan bejat kedua polisi itu sangat buruk untuk dicontoh. Apalagi, presiden telah memerintahkan agar polisi membuat masyarakat nyaman, aman, dan tenteram. | Mardani, Merdeka.com | Ilustrasi |Foto |Google
Penggerebekan itu adalah buntut dari aksi teror terhadap sejumlah polisi di Solo beberapa waktu lalu. Alhasil, sejumlah terduga teroris ditangkap Densus 88 dari sejumlah tempat yakni, Depok, Ambon dan terakhir di Bojonggede, Bogor.
Selain itu, Densus 88 juga berhasil mendapatkan barang bukti berupa senjata api serta bahan peledak dari lokasi penggerebekan. Hal itu langsung mendapat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Setibanya di Tanah Air dari kunjungannya ke Rusia, presiden langsung menginstruksikan agar polisi segera mengungkap jaringan teroris dan segera memberikan rasa aman kepada masyarakat. Instruksi itu disampaikan presiden kepada Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.
Namun, kelakuan bejat seorang polisi seakan mencederai kerja keras rekan-rekannya yang tengah memburu para penebar teror. Seorang polisi berpangkat Ipda berinisial WB yang menjabat sebagai kanit reserse kriminal (Reskrim) di Polsek Pelawan Singkut, Sarolangun, Jambi, digerebek warga saat sedang berselingkuh dengan istri orang lain, Indri (37).
Perselingkuhan itu terjadi di rumah yang didiami Indri dan suaminya, Ngadun di RT 09 Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi, Jumat (7/9).
Parahnya, peristiwa memalukan itu terjadi saat suami Indri yang berprofesi sebagai seorang pengusaha karoseri tengah berada di rumah.
Sang suami baru tahu istri yang dicintainya itu selingkuh saat warga menggerebek rumahnya. Warga telah lama menaruh curiga ke Indri dan WB yang kerap masuk ke dalam rumah dan mematikan lampu. Saat penggerebekan, warga sempat emosi dan nyaris menghakimi perwira polisi tersebut.
Namun, warga tak dapat menangkap keduanya karena semua pintu masuk menuju kamar dikunci. Tak terima dengan perbuatan bejat istrinya, Ngadun akhirnya melapor ke Mapolres Sarolangun untuk diproses secara hukum.
Kini, perwira polisi itu diamankan Propam Polres Sarolangun. Perselingkuhan yang dilakukan personel polisi tak hanya ini terjadi. Sebelumnya, seorang anggota polisi di Mojokerto, Jawa Timur, Bripka Siswanto digerebek warga di sebuah rumah kost karena berselingkuh dengan seorang janda, Rabu (5/9).
Menariknya, penggerebekan itu dipimpin langsung oleh sang istri, Yuliarti, yang tak rela suaminya membagi cinta dengan orang lain.
Yuliarti yang dipenuhi emosi langsung menghajar sang suami beserta janda muda selingkuhannya. Dia kemudian merebut handphone sang suami untuk dijadikan barang bukti perselingkuhan.
Yuliarti kemudian meminta pihak kepolisian untuk memproses hukum sang suami karena telah menelantarkannya empat anaknya.