"Nurmaedi Harapkan Ditingkatkan Menjadi Tenaga Kontrak" suara-tamiang.com: M. Nurmaedi yang bekerja sebagai securiti (satpam) p...
"Nurmaedi Harapkan Ditingkatkan Menjadi Tenaga Kontrak"
suara-tamiang.com: M. Nurmaedi yang bekerja sebagai securiti (satpam) pada SMP Negeri 1 Kualasimpang sejak tahun 2001 hingga kini statusnya masih menjadi tenaga bakti, profesi yang digelutinya sudah dijalani lebih kurang 12 tahun, selama itu pula dirinya berbakti kepada nusa dan bangsa. Nasib baik belum juga berpihak kepada ayah dua orang anak ini.
Ironisnya, dari issue yang beredar menyebutkan sanak famili para pejabat Tamiang yang baru hitungan bulan bekerja sebagai tenaga bakti langsung mendapat SK tenaga kontrak. Sementara sang satpam yang sudah 12 tahun lamanya mengabdi hingga kini luput dari perhatian pemerintah daerah.
Kepada suara-tamiang.com Nurmaedi mengungkapkan, dirinya sangat menginginkan statusnya bisa sedikit meningkat pada pekerjaan satpam yang sudah digelutinya selama 12 tahun. Bahkan menurut Nurmaedi, dirinya sudah 2 kali mengajukan usulan tertulis tentang kenaikan status ke Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh Tamiang.
“Sudah dua kali mengajukan usulan tertulis ke Dinas Pendidikan. Walaupun belum bisa menjadi PNS tapi paling tidak, saya ingin status saya bisa ditingkatkan, dari tenaga bakti ke tenaga kontrak”, sebutnya.
Nurmaedi mengatakan, selama ini dirinya sudah dua kali mengikuti pelatihan sebagai satpam. Disebutkan, latihan tersebut diikutinya di Polres Aceh Tamiang dan di SPN Seulawah. Pria yang setiap bulannya menerima imbalan jasa dari sekolah sebagai satpam sebesar Rp 450 ribu itu, merasa pusing untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya disetiap bulannya.
“Maklumlah, pusing juga untuk mencari biaya hidup keluarga kami. Saya berharap agar saya bisa diangkat sebagai PNS atau tenaga kontrak jika ada peluang mendatang. Sejak tahun 2001 lalu saya mengabdikan sebagai satpam disekolah ini tetapi sepertinya nasib baik saya belum juga bisa terwujud”, ungkap putra dari almarhum Abdullah Puteh yang semasa hidupnya berprofesi wartawan. | Rico F
suara-tamiang.com: M. Nurmaedi yang bekerja sebagai securiti (satpam) pada SMP Negeri 1 Kualasimpang sejak tahun 2001 hingga kini statusnya masih menjadi tenaga bakti, profesi yang digelutinya sudah dijalani lebih kurang 12 tahun, selama itu pula dirinya berbakti kepada nusa dan bangsa. Nasib baik belum juga berpihak kepada ayah dua orang anak ini.
Ironisnya, dari issue yang beredar menyebutkan sanak famili para pejabat Tamiang yang baru hitungan bulan bekerja sebagai tenaga bakti langsung mendapat SK tenaga kontrak. Sementara sang satpam yang sudah 12 tahun lamanya mengabdi hingga kini luput dari perhatian pemerintah daerah.
Kepada suara-tamiang.com Nurmaedi mengungkapkan, dirinya sangat menginginkan statusnya bisa sedikit meningkat pada pekerjaan satpam yang sudah digelutinya selama 12 tahun. Bahkan menurut Nurmaedi, dirinya sudah 2 kali mengajukan usulan tertulis tentang kenaikan status ke Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh Tamiang.
“Sudah dua kali mengajukan usulan tertulis ke Dinas Pendidikan. Walaupun belum bisa menjadi PNS tapi paling tidak, saya ingin status saya bisa ditingkatkan, dari tenaga bakti ke tenaga kontrak”, sebutnya.
Nurmaedi mengatakan, selama ini dirinya sudah dua kali mengikuti pelatihan sebagai satpam. Disebutkan, latihan tersebut diikutinya di Polres Aceh Tamiang dan di SPN Seulawah. Pria yang setiap bulannya menerima imbalan jasa dari sekolah sebagai satpam sebesar Rp 450 ribu itu, merasa pusing untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya disetiap bulannya.
“Maklumlah, pusing juga untuk mencari biaya hidup keluarga kami. Saya berharap agar saya bisa diangkat sebagai PNS atau tenaga kontrak jika ada peluang mendatang. Sejak tahun 2001 lalu saya mengabdikan sebagai satpam disekolah ini tetapi sepertinya nasib baik saya belum juga bisa terwujud”, ungkap putra dari almarhum Abdullah Puteh yang semasa hidupnya berprofesi wartawan. | Rico F