HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Warga Resah Pedagang Petasan Dadakan Menjamur

SYAWALUDDIN |SUARA TAMIANG jur_nalist@yahoo.com Pedagang petasan dadakan jelang lebaran kian menjamur bulan Ramadhan ini, di Kual...

SYAWALUDDIN |SUARA TAMIANG

Pedagang petasan dadakan jelang lebaran kian menjamur bulan Ramadhan ini, di Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang (Atam), mengingat tidak adanya kebijakan yang konkrit  dari pemerintah untuk memberlakukan pelarangan ataupun pembatasan jenis-jenis petasan yang boleh dijual.

Akibat booming-nya pembeli dari anak-anak sampai orang dewasa bermain petasan, banyak warga yang resah, akibat gelegar ledakan petasan menggema di udara, bayi dan usia balita terkejut saat mendengar ledakan dan jatuh sakit.

“Saya kaget mendengar ledakan keras, saya pikir suara senjata, begitu saya melihat anak saya, sudah menangis kaku. Kan hal-hal seperti ini yang kita kuatirkan berdampak kepada bayi dan balita. Saya mohon kepada Pemerintah dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertib kan ini”, tegas Hasanah (40) warga Kedai Besi.

Meski belum ada pelarangan dari aparat penegak hukum dan pemerintah, keuntungan penjualan petasan sangat menggiurkan. Dalam semalam para pedagang petasan ini bisa meraup keuntungan dari Rp 100 ribu hingga 250 ribu dalam semalam.

Salah seorang pedagang petasan dadakan Iwan (25), mengungkapkan kalau petasan yang di jajakan kepada pembeli yang sangat di gandrungi adalah jenis Dragon seharga Rp 35 ribu per unitnya, selain itu, ada jenis Pop-pop, Kupu-kupu masing-masing seharga Rp 15 ribu per kotaknya.

“Inikan bulan muda bang, jadi kami bisa menikmati hasil penjualan petasan maksimal lah, kalau kena dibulan tua untuk Rp 50 ribu pun susah mencarinya. Paling-paling lakunya hanya Rp 100 ribu saja permalam, tapi itu masih kotor”. Katanya.

Agaknya keresahan warga kota Kualasimpang tidak dari suara petasan yang menggelegar saja, akan tetapi para pedagang petasan dadakan memakan badan jalan, sehingga para pemakai badan jalan merasa sangat dirugikan akibat pedagang petasan dadakan ini.

“Saya berharap, Pemkab Atam bisa segera menertibkan para pedagang petasan yang berada di sepanjang jalan Ahmad Yani, sebab sangat mengganggu para pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor dan mobil”. Tegas Yusda (35) jam 08.00 Wib tadi. (***)