Jika bukan karena keajaiban Tuhan, maka Leite mungkin tak dapat bertahan hidup. Betapa tidak? Pria berusia 24 tahun yang sehari-hari berpr...
Jika bukan karena keajaiban Tuhan, maka Leite mungkin tak dapat bertahan hidup. Betapa tidak? Pria berusia 24 tahun yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja konstruksi ini tertusuk batang besi sepanjang hampir 2 meter di bagian atas kepala dan menembus bagian atas hidungnya. Beruntung, nyawanya masih dapat terselamatkan. Bahkan ia merasa seperti tidak terjadi apa-apa.
Hari itu adalah hari yang nahas bagi Leite. Ia tengah mengerjakan proyek bangunan di Rio de Janeiro, Brazil dan secara tidak sengaja sebuah batang besi tejatuh dari lantai 5 gedung yang sedang ia bangun. Tiang besi itu menghujam topi proyeknya yang keras dan masuk bagian ke atas tengkorak kemudiaan menembus tulang tengkorak di antara kedua matanya.
Leite pun segera dibawa ke Rumah Sakit Miguel Couto di Rio de Janeiro dan menjalani operasi selama 5 jam untuk mencabut tiang besi yang menancap di kepalanya. Luiz Alexandre Essinger, kepala rumah sakit Miguel Couto terkejut akan keberhasilan operasi ini. Ia makin terkejut setelah melihat kondisi Leita yang seolah-olah tidak merasakan ada peristiwa mengerikan yang baru saja ia alami.
"Dia dibawa ke ruang operasi, tengkoraknya dibuka, tim dokter memeriksa otak dan dokter bedah memutuskan untuk menarik batang besi keluar ke depan sesuai arah yang sama saat memasuki otak. Ini benar-benar keajaiban. Leite selamat," kata Essinger seperti dilansir Daily mail, Kamis (23/8/2012).
Essinger mengatakan bahwa Leite masih sadar ketika tiba di rumah sakit. Bahkan Leite sempat diberitahukan dengan jelas apa yang terjadi kepadanya. Yang lebih mencengangkan, Leite tidak menunjukkan dampak negatif apa pun setelah menjalani operasi.
"Hari ini dia masih terjaga dengan baik sambil mengutarakan beberapa keluhan setelah menjalani operasi selama 5 jam. Dia bilang merasa sedikit sakit," kata Essinger.
Kecelakaan dan pembedahan yang dialami Leite sudah berlangsung pada hari Rabu, (15/8/2012) lalu. Meskipun demikian, istri Leite masih shock dengan peristiwa mengerikan yang menimpa suaminya itu. Sampai sat ini, ia masih setia menemani suaminya di ruang inap rumah sakit.
"Mereka mengatakan kepada saya ia terbaring dalam ambulans dengan tiang besi yang mengarah ke atas. Dia memegang besi itu dan wajahnya berlumuran darah. Wajahnya seolah-olah menunjukkan tidak ada hal aneh yang terjadi. Ketika tiba di rumah sakit ia mengatakan kepada dokter ia tidak merasakan apa-apa, tidak sakit, tidak ada. Sulit dipercaya," kata istri Leite, Lilian Regina da Silva Costa.
Ruy Monteiro, kepala bedah saraf rumah sakit Miguel Couto menjelaskan bahwa jika tiang tersebut menancap di bagian sebelahnya beberapa cm saja, maka Leite akan kehilangan salah satu mata dan sisi kiri tubuhnya menjadi lumpuh. Beruntung tiang besi itu mengenai daerah otak yang tidak terlalu krusial, namun memasuki daerah yang tak memiliki fungsi secara spesifik. Leite diperkirakan akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama 2 minggu. | Putro Agus Harnowo - detikHealth
Hari itu adalah hari yang nahas bagi Leite. Ia tengah mengerjakan proyek bangunan di Rio de Janeiro, Brazil dan secara tidak sengaja sebuah batang besi tejatuh dari lantai 5 gedung yang sedang ia bangun. Tiang besi itu menghujam topi proyeknya yang keras dan masuk bagian ke atas tengkorak kemudiaan menembus tulang tengkorak di antara kedua matanya.
Leite pun segera dibawa ke Rumah Sakit Miguel Couto di Rio de Janeiro dan menjalani operasi selama 5 jam untuk mencabut tiang besi yang menancap di kepalanya. Luiz Alexandre Essinger, kepala rumah sakit Miguel Couto terkejut akan keberhasilan operasi ini. Ia makin terkejut setelah melihat kondisi Leita yang seolah-olah tidak merasakan ada peristiwa mengerikan yang baru saja ia alami.
"Dia dibawa ke ruang operasi, tengkoraknya dibuka, tim dokter memeriksa otak dan dokter bedah memutuskan untuk menarik batang besi keluar ke depan sesuai arah yang sama saat memasuki otak. Ini benar-benar keajaiban. Leite selamat," kata Essinger seperti dilansir Daily mail, Kamis (23/8/2012).
Essinger mengatakan bahwa Leite masih sadar ketika tiba di rumah sakit. Bahkan Leite sempat diberitahukan dengan jelas apa yang terjadi kepadanya. Yang lebih mencengangkan, Leite tidak menunjukkan dampak negatif apa pun setelah menjalani operasi.
"Hari ini dia masih terjaga dengan baik sambil mengutarakan beberapa keluhan setelah menjalani operasi selama 5 jam. Dia bilang merasa sedikit sakit," kata Essinger.
Kecelakaan dan pembedahan yang dialami Leite sudah berlangsung pada hari Rabu, (15/8/2012) lalu. Meskipun demikian, istri Leite masih shock dengan peristiwa mengerikan yang menimpa suaminya itu. Sampai sat ini, ia masih setia menemani suaminya di ruang inap rumah sakit.
"Mereka mengatakan kepada saya ia terbaring dalam ambulans dengan tiang besi yang mengarah ke atas. Dia memegang besi itu dan wajahnya berlumuran darah. Wajahnya seolah-olah menunjukkan tidak ada hal aneh yang terjadi. Ketika tiba di rumah sakit ia mengatakan kepada dokter ia tidak merasakan apa-apa, tidak sakit, tidak ada. Sulit dipercaya," kata istri Leite, Lilian Regina da Silva Costa.
Ruy Monteiro, kepala bedah saraf rumah sakit Miguel Couto menjelaskan bahwa jika tiang tersebut menancap di bagian sebelahnya beberapa cm saja, maka Leite akan kehilangan salah satu mata dan sisi kiri tubuhnya menjadi lumpuh. Beruntung tiang besi itu mengenai daerah otak yang tidak terlalu krusial, namun memasuki daerah yang tak memiliki fungsi secara spesifik. Leite diperkirakan akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama 2 minggu. | Putro Agus Harnowo - detikHealth