Kesucian Ramadhan ternoda di Kabupaten Aceh Singkil. Seorang pria bernama Asran diperkirakan berumur 48 tahun dibunuh sedangkan teman wani...
Kesucian Ramadhan ternoda di Kabupaten Aceh Singkil. Seorang pria bernama Asran diperkirakan berumur 48 tahun dibunuh sedangkan teman wanitanya, Juliarni (32) berstatus janda diperkosa. Kasus menggegerkan ini terjadi Jumat (10/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB di kawasan perkebunan sawit, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah.
Informasi yang dikumpul Serambi dari berbagai sumber, Sabtu (11/8) menyebutkan, pada malam itu, Juliarni yang baru bercerai dengan suaminya diajak jalan-jalan oleh Asran ke arah Singkohor. Pasangan ini mengendarai sepeda motor.
Tiba di persimpangan areal kebun sawit, kawasan Desa Bukit Harapan, dalam keadaan gelap gulita, pasangan ini berhenti. Pada saat hampir bersamaan, muncul orang tak dikenal yang disebut-sebut dua orang. Pelaku langsung menghantamkan benda tumpul ke batok kepala Asran menyebakan laki-laki itu roboh. Tak cukup sampai di situ, pelaku juga menjerat leher korban dengan menggunakan celana dalam milik Juliarni. Korban diyakini tewas di tempat.
Aksi berikutnya, pelaku melumpuhkan dan memperkosa Juliarni. Meski sudah meronta-ronta sambil minta tolong, namun tak ada yang datang membantu. Dengan leluasa pelaku melampiaskan napsunya.
Jeritan minta tolong Juliarni terus memecahkan keheningan malam yang pekat itu meski pelaku sudah menghilang. Warga yang kebetulan melintas mendengar jeritan minta tolong tersebut. Namun karena takut, warga tersebut tidak langsung menolong, tapi memanggil warga lain dan menghubungi polisi.
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Bambang Syafrianto melalui Kasat Reskrim AKP Ibrahim menyatakan, mendapat laporan kejadian, pihaknya langsung meluncur ke lokasi. Polisi mendapati korban perempuan dalam keadaan tak berpakaian. Di situ juga ditemukan teman laki-lakinya dalam keadaan tak bernyawa.
Selain membunuh dan memperkosa, pelaku juga merampas harta benda milik korban, berupa sepeda motor jenis bebek, dompet, telepon genggam, dan perhiasan emas milik si wanita. “Korban (Juliarni) tidak mengenal pelaku karena gelap. Kami menduga pelaku sudah pengalaman sehingga tidak meninggalkan barang bukti,” kata Kasat Reskrim didampingi Kapolsek Gunung Meriah, Iptu Hadidin Desky.
Menurut polisi, pelaku menghabisi korban dengan memukulkan benda tumpul ke bagian batok kepala. Selanjutnya, mencekik menggunakan celana dalam milik teman perempuannya.
Berdasarkan keterangan sementara yang dikumpulkan polisi, Juliarni dan korban baru kenal sejak dua hari sebelum kejadian, bahkan Juliarni belum tahu persis di mana alamat Asran. Juliarni hanya mengetahui teman barunya itu berasal dari Medan dan tinggal di Blok VI Gunung Meriah. Sedangkan Juliarni, mengaku warga Kota Fajar, Aceh Selatan, tinggal di samping Pos Lantas Rimo. “Kami sedang melacak identitas korban pembunuhan termasuk memburu pelakunya,” kata Kasat Reskrim Polres Singkil, AKP Ibrahim.
Jasad Asran hingga Sabtu sore kemarin masih di Ruang Jenazah RSUD Aceh Singkil, kawasan Gunung Lagan. Sementara Juliarni masih diamankan di Mapolsek Gunung Meriah untuk dimintai keterangan lebih lanjut. | Serambinews
Informasi yang dikumpul Serambi dari berbagai sumber, Sabtu (11/8) menyebutkan, pada malam itu, Juliarni yang baru bercerai dengan suaminya diajak jalan-jalan oleh Asran ke arah Singkohor. Pasangan ini mengendarai sepeda motor.
Tiba di persimpangan areal kebun sawit, kawasan Desa Bukit Harapan, dalam keadaan gelap gulita, pasangan ini berhenti. Pada saat hampir bersamaan, muncul orang tak dikenal yang disebut-sebut dua orang. Pelaku langsung menghantamkan benda tumpul ke batok kepala Asran menyebakan laki-laki itu roboh. Tak cukup sampai di situ, pelaku juga menjerat leher korban dengan menggunakan celana dalam milik Juliarni. Korban diyakini tewas di tempat.
Aksi berikutnya, pelaku melumpuhkan dan memperkosa Juliarni. Meski sudah meronta-ronta sambil minta tolong, namun tak ada yang datang membantu. Dengan leluasa pelaku melampiaskan napsunya.
Jeritan minta tolong Juliarni terus memecahkan keheningan malam yang pekat itu meski pelaku sudah menghilang. Warga yang kebetulan melintas mendengar jeritan minta tolong tersebut. Namun karena takut, warga tersebut tidak langsung menolong, tapi memanggil warga lain dan menghubungi polisi.
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Bambang Syafrianto melalui Kasat Reskrim AKP Ibrahim menyatakan, mendapat laporan kejadian, pihaknya langsung meluncur ke lokasi. Polisi mendapati korban perempuan dalam keadaan tak berpakaian. Di situ juga ditemukan teman laki-lakinya dalam keadaan tak bernyawa.
Selain membunuh dan memperkosa, pelaku juga merampas harta benda milik korban, berupa sepeda motor jenis bebek, dompet, telepon genggam, dan perhiasan emas milik si wanita. “Korban (Juliarni) tidak mengenal pelaku karena gelap. Kami menduga pelaku sudah pengalaman sehingga tidak meninggalkan barang bukti,” kata Kasat Reskrim didampingi Kapolsek Gunung Meriah, Iptu Hadidin Desky.
Menurut polisi, pelaku menghabisi korban dengan memukulkan benda tumpul ke bagian batok kepala. Selanjutnya, mencekik menggunakan celana dalam milik teman perempuannya.
Berdasarkan keterangan sementara yang dikumpulkan polisi, Juliarni dan korban baru kenal sejak dua hari sebelum kejadian, bahkan Juliarni belum tahu persis di mana alamat Asran. Juliarni hanya mengetahui teman barunya itu berasal dari Medan dan tinggal di Blok VI Gunung Meriah. Sedangkan Juliarni, mengaku warga Kota Fajar, Aceh Selatan, tinggal di samping Pos Lantas Rimo. “Kami sedang melacak identitas korban pembunuhan termasuk memburu pelakunya,” kata Kasat Reskrim Polres Singkil, AKP Ibrahim.
Jasad Asran hingga Sabtu sore kemarin masih di Ruang Jenazah RSUD Aceh Singkil, kawasan Gunung Lagan. Sementara Juliarni masih diamankan di Mapolsek Gunung Meriah untuk dimintai keterangan lebih lanjut. | Serambinews
