Prilaku mahasiswa yang satu ini, tak pantas diikuti siapapun. Sebagai orang berpendidikan, ia malah nekat melakukan aksi perampokan. Bahkan ...
Prilaku mahasiswa yang satu ini, tak pantas diikuti siapapun. Sebagai orang berpendidikan, ia malah nekat melakukan aksi perampokan. Bahkan untuk memuluskan perbuatan tersebut, tersangka memakai ajimat agar licin dalam menjalankan kejahatannya.
Meski demikian, pada Sabtu malam (25/8), Yas (23) kena batunya. Mahasiswa salah satu universitas di Takengon tersebut tertangkap basah, usai merampas tas korban di Jalan Kampung Bale Atu, Takengon. Adalah Nasrah (21) seorang mahasiswi akademi Kesehatan Analisis Banda Aceh, mengaku sebagai sasaran tersangka. Sepmor beat dikemudikannya dipepet Yas, lalu berhasil menjambret dan berusaha kabur menaiki kereta Revo plat BL 5481 XG.Dari keterangan sejumlah saksi, usai melakukan perampokan, tersangka berusaha melaju sepmor dengan kecepatan tinggi.
Namun upaya tersebut gagal setelah dirinya tak sengaja menabrak mobil, yang menghalangi jalan. Warga melihat pemuda itu terjatuh serta mendengar teriakan rampok, buru-buru mendekat. Yas kemudian diringkus lalu dihajar sampai babak-belur. Beruntung petugas kepolisian tiba di TKP dan mengamankan situasi. Dalam kondisi bonyok, mahasiswa ini pun diamankan ke komando bersama barang bukti. Sementara itu, kepada Metro Aceh korban mengaku membonceng adiknya masih kecil, berniat akan pulang ke rumah. Ketika peristiwa terjadi, TKP tidak jauh dari rumah korban.
“Saya mau pulang dari tempat saudara bang. Tiba-tiba saja dia merampas dompet saya dan untung saja saya tidak terjatuh,” kata Nasrah. Didalam dompet korban terdapat sejumlah uang dan perhiasan serta surat-surat penting. Sementara, tersangka saat ditanyai Metro Aceh berdalih ia butuh uang untuk pergi ke Meulaboh guna menjumpai Pamannya.“Saya butuh uang bang mau pergi ke Meulaboh,” kata Yas terbata-bata yang terlihat tangannya diborgol dan tanpa mengenakan baju.
Mahasiswa semenster V ini, juga mengakui bahwa aksi perampokan ini adalah yang ke tiga kalinya ia lakukan. Dua aksi perampokan sebelumnya ia lakukan pada Bulan Ramadhan 1433 Hijriah kemarin. Terbongkarnya aksi perampokan itu karena tersangka masih menyimpan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dua wanita mangsanya didalam dompetnya. Sedangkan hasil rampokannya telah ia habiskan untuk berfoya-foya.
Jimat Penggaet Wanita
Meski demikian, pada Sabtu malam (25/8), Yas (23) kena batunya. Mahasiswa salah satu universitas di Takengon tersebut tertangkap basah, usai merampas tas korban di Jalan Kampung Bale Atu, Takengon. Adalah Nasrah (21) seorang mahasiswi akademi Kesehatan Analisis Banda Aceh, mengaku sebagai sasaran tersangka. Sepmor beat dikemudikannya dipepet Yas, lalu berhasil menjambret dan berusaha kabur menaiki kereta Revo plat BL 5481 XG.Dari keterangan sejumlah saksi, usai melakukan perampokan, tersangka berusaha melaju sepmor dengan kecepatan tinggi.
Namun upaya tersebut gagal setelah dirinya tak sengaja menabrak mobil, yang menghalangi jalan. Warga melihat pemuda itu terjatuh serta mendengar teriakan rampok, buru-buru mendekat. Yas kemudian diringkus lalu dihajar sampai babak-belur. Beruntung petugas kepolisian tiba di TKP dan mengamankan situasi. Dalam kondisi bonyok, mahasiswa ini pun diamankan ke komando bersama barang bukti. Sementara itu, kepada Metro Aceh korban mengaku membonceng adiknya masih kecil, berniat akan pulang ke rumah. Ketika peristiwa terjadi, TKP tidak jauh dari rumah korban.
“Saya mau pulang dari tempat saudara bang. Tiba-tiba saja dia merampas dompet saya dan untung saja saya tidak terjatuh,” kata Nasrah. Didalam dompet korban terdapat sejumlah uang dan perhiasan serta surat-surat penting. Sementara, tersangka saat ditanyai Metro Aceh berdalih ia butuh uang untuk pergi ke Meulaboh guna menjumpai Pamannya.“Saya butuh uang bang mau pergi ke Meulaboh,” kata Yas terbata-bata yang terlihat tangannya diborgol dan tanpa mengenakan baju.
Mahasiswa semenster V ini, juga mengakui bahwa aksi perampokan ini adalah yang ke tiga kalinya ia lakukan. Dua aksi perampokan sebelumnya ia lakukan pada Bulan Ramadhan 1433 Hijriah kemarin. Terbongkarnya aksi perampokan itu karena tersangka masih menyimpan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dua wanita mangsanya didalam dompetnya. Sedangkan hasil rampokannya telah ia habiskan untuk berfoya-foya.
Jimat Penggaet Wanita
Saat tersangka telah digiring di Mapolres Ateng, didalam dompet tersangka ditemui Kartu Tanda Tanda Mahasiswa (KTM), 2 buah Handphone jenis Nokia dan uang hanya Rp. 14 ribu yang terselip foto-foto tersangka. Bahkan, didalam dompet tersangka juga ditemui beberapa kertas yang ternyata adalah bertuliskan Jimat (do’a ilmu hitam). Salah satunya adalah Jimat penggaet wanita.
“Tulisan dikertas itu untuk menggaet wanita agar suka kepada kita bang,” kata tersangka mengakui, yang diapit sejumlah personil Mapolres Ateng. Namun warga Kampung Atul Kumer Kecamatan Silih Nara ini berdalih bahwa Jimat itu telah lama tidak ia perguanakan. “Jimat itu sejak tahun 1997 yang lalu saya simpan didompet saya. Tapi sudah lama tidak saya pakai,” katanya.
Selain kertas bertuliskan Jimat, dari tangan tersangka juga ditemukan dua buah cincin bermata batu warna dan sebuah rencong yang disimpan dibawah jok Sepmornya. Awalnya tersangka berbelit-belit mengaku perbuatannya itu. Namun setelah polisi mencoba merayu tersangka agar berkata jujur, Yas akhirnya mengakui secara perlahan perbuatannya. Hingga berita ini diturunkan, tersangka telah ditahan di Mapolres Ateng dan masih menjalani pemeriksaan untuk mempertanggung jawabkab perbuatannya. | Rakyat Aceh
“Tulisan dikertas itu untuk menggaet wanita agar suka kepada kita bang,” kata tersangka mengakui, yang diapit sejumlah personil Mapolres Ateng. Namun warga Kampung Atul Kumer Kecamatan Silih Nara ini berdalih bahwa Jimat itu telah lama tidak ia perguanakan. “Jimat itu sejak tahun 1997 yang lalu saya simpan didompet saya. Tapi sudah lama tidak saya pakai,” katanya.
Selain kertas bertuliskan Jimat, dari tangan tersangka juga ditemukan dua buah cincin bermata batu warna dan sebuah rencong yang disimpan dibawah jok Sepmornya. Awalnya tersangka berbelit-belit mengaku perbuatannya itu. Namun setelah polisi mencoba merayu tersangka agar berkata jujur, Yas akhirnya mengakui secara perlahan perbuatannya. Hingga berita ini diturunkan, tersangka telah ditahan di Mapolres Ateng dan masih menjalani pemeriksaan untuk mempertanggung jawabkab perbuatannya. | Rakyat Aceh