Investor East Cape Mining Corporation (ECMC) mulai beraksi. Setelah muncul kasus penarikan dana yang tersendat, investor kini membentuk t...
Investor East Cape Mining Corporation (ECMC) mulai beraksi. Setelah muncul kasus penarikan dana yang tersendat, investor kini membentuk tim pengawas bernama Komisi Penyelamatan ECMC Indonesia.
Sekadar mengingatkan, ECMC merupakan perusahaan yang menawarkan Convertible Preferred Stocks (CPS) dengan iming-iming dividen berupa emas. Perusahaan itu masuk radar pengawasan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi setelah sejumlah investor kesulitan mencairkan dananya (Lihat Harian KONTAN 23 Agustus 2012).
Yudha Sandi P, investor ECMC yang tergabung dalam komisi, mengatakan, anggota komisi itu terdiri dari para leader ECMC. Istilah leader merujuk ke investor yang berhasil mengajak investor lain untuk bergabung di ECMC.
Tugas awal komisi adalah memastikan kelancaran proses konversi CPS menjadi Common Stock (CS). Proses konversi saham itu bisa dilakukan setelah perusahaan melakukan initial public offering (IPO).
Menurut Yudha, investor ECMC bisa menukar CPS menjadi CS perusahaan bernama Lead All Investments Limited yang telah melakukan IPO di London Stock Exchange (LSE). Nama perusahaan itu terdaftar di LSE, telah melakukan IPO pada 8 Februari 2012. Kode saham Lead All adalah LAEL.
Dalam situs resminya, Lead All Investments adalah perusahaan multi level marketing (MLM) yang bergerak di bisnis e-commerse berbagai produk yang bernilai serta berpotensi mencetak untung.
Namun, belum jelas bagaimana hubungan antara Lead All Investment dengan ECMC. Hingga berita ini ditulis, KONTAN belum berhasil menghubungi Manajemen ECMC Indonesia. "Saat ini, investor ECMC berjumlah sekitar 100.000 orang dan tersebar di seluruh Indonesia," kata Yudha, kemarin (28/8).
Heru Gaharudin, seorang leader dari Lampung, menuturkan, pembayaran dividen dan pencairan dana sudah macet sejak enam bulan terakhir. Ia menambahkan, para investor mencurigai, manajemen ECMC Indonesia menyelewengkan dana investor. "Ini membuat ECMC pusat naik darah," tutur dia.
Manajemen ECMC Indonesia, mangkir dari undangan Satgas Waspada, untuk menjelaskan skema bisnisnya, Rabu (15/8) silam. "Diharapkan dalam waktu dekat ECMC bisa memenuhi panggilan," ujar Sardjito, Kepala Satgas Waspada Investasi.
Selain ECMC, Satgas Waspada juga telah mencatat ada 36 perusahaan selama 2011 yang telah masuk radar investigasi.