Halimah (45) warga Gampong Neungeuh, Kecamatan Bandarbaru, Pidie Jaya, terpaksa dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi berdarah-darah. W...
Halimah (45) warga Gampong Neungeuh, Kecamatan Bandarbaru, Pidie Jaya,
terpaksa dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi berdarah-darah. Wanita
itu dikejar dan digigit oleh ‘pemimpin’ kawanan monyet yang ia usir,
Kamis (2/8) sekira pukul 08.00 WIB.
Sedikitnya, Halimah menderita tujuh luka robek akibat gigitan moyet pada lengan kiri dan bagian paha wanita itu. “Selama satu pekan terakhir, kawanan moyet yang berjumlah puluhan ekor kerap memangsa tanaman kebun kami di areal perbukitan Gampong Neugueh, Bandarbaru. Pagi itu saya kembali mengusir kawanan monyet pada kebun tanamam kedelai kami,” ujarnya.
Namun, tiba-tiba saja, salah satu moyet berukuran besar balik menyerang Halimah dengan menggigit lengan dan paha wanita itu. “Karena jeritan saya tergolong besar akhirnya monyet yang mengigit saya kabur bersama kawanan dan selang beberapa menit kemudian suaminya saya turut membantu dan secepatnya merujuk saya ke Puskesmas Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru,” jelasnya.
Karena mengalami luka robek parah dan darah yang tak hentinya-hentinya, pihak Puskesmas merujuk ke Instalasi Gawad Darurat Rumah Sakit Umum (IGD-RSU) Sigli untuk mendapat perawatan intensif berupa jahitan pada tujuh loka robek pada bagian lengan dan paha. “Kami berharap kepada pemerintah untuk dapat membentuk tim pengusiran binatang liar yang telah mengusik tanaman kami,” timpal Aiyub yang juga suami Halimah. | Serambinews
Sedikitnya, Halimah menderita tujuh luka robek akibat gigitan moyet pada lengan kiri dan bagian paha wanita itu. “Selama satu pekan terakhir, kawanan moyet yang berjumlah puluhan ekor kerap memangsa tanaman kebun kami di areal perbukitan Gampong Neugueh, Bandarbaru. Pagi itu saya kembali mengusir kawanan monyet pada kebun tanamam kedelai kami,” ujarnya.
Namun, tiba-tiba saja, salah satu moyet berukuran besar balik menyerang Halimah dengan menggigit lengan dan paha wanita itu. “Karena jeritan saya tergolong besar akhirnya monyet yang mengigit saya kabur bersama kawanan dan selang beberapa menit kemudian suaminya saya turut membantu dan secepatnya merujuk saya ke Puskesmas Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru,” jelasnya.
Karena mengalami luka robek parah dan darah yang tak hentinya-hentinya, pihak Puskesmas merujuk ke Instalasi Gawad Darurat Rumah Sakit Umum (IGD-RSU) Sigli untuk mendapat perawatan intensif berupa jahitan pada tujuh loka robek pada bagian lengan dan paha. “Kami berharap kepada pemerintah untuk dapat membentuk tim pengusiran binatang liar yang telah mengusik tanaman kami,” timpal Aiyub yang juga suami Halimah. | Serambinews
