Seorang pasien yang ingin melahirkan terpaksa keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) karena ditolak oleh pihak rumah sakit dengan da...
Seorang pasien yang ingin
melahirkan terpaksa keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) karena ditolak
oleh pihak rumah sakit dengan dalih tidak mempunyai dokter specialis kandungan,
Jumat, 3 Agustus 2012.
Akibatnya perempuan
tersebut, Wati, warga Gampong Pulo Teungoh Kecamatan Beutong Banggala Kabupaten
Nagan Raya terpaksa melahirkan di halaman rumah sakit tanpa bantuan dokter.
Sesaat setelah melahirkan bayi tersebut dievakuasi ke rumah warga namun sayang
bayi tersebut akhirnya tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia. Sedangkan
si ibu dibawa kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Yunus, salah seorang
keluarga Wati kepada The Atjeh Post mengatakan kejadian tersebut bermula ketika
Wati dibawa ke RSUD Nagan Raya sekitar pukul 09.00 wib pagi tadi.
Setiba di rumah sakit
pihaknya ditilah oleh dokter yang bertugas dengan alasan tidak ada dokter
spesialis yang akan menangani Wati. “Sekitar pukul 09.00 wib pagit adi kamu
sudah sampai di rumah sakit tapi dokter tidak mau menerima, alasanya tidak ada dokter
spesialis,” ujar Yunus.
Ia juga mengatakan saat
itu kondisi pasien sudah sekarat dan perlu segera mendapat perawatan karena
sudah tidak kuat lagi menahan kontraksi di perutnya. Namun petugas rumah sakit
malah menyuruh mereka untuk segera membawa Wati keluar dari RSUD Nagan Raya.
“Padahal pasien sudah mau
melahirkan, tidak juga diterima malah disuruh segera keluar dari rumah sakit,
seharusnya diterima dulu untuk dilakukan pertolongan karena sudah sekarat,”
kata Yunus.
Pihak keluarga juga
meminta agar diberi ruang sementara untuk proses persalinan tetapi tetap tidak
diberikan. Akhirnya dengan sangat menyesal mereka membawa keluar Wati dan
melahirkan di halaman rumah sakit dengan pertolongan bidan kampung.
Dengan kejadian itu Yunus
mengaku sangat kecewa dan berharap hal serupa tidak terulang lagi. Bahkan
katanya kelaurga pasien sempat mengamuk dan mencari dokter yang bersangkutan
tetapi dokter tersebut tidak ditemukan. | Rusman
Rafiuddin, Atjehpost