Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Rina Iriani, memarahi kontraktor perbaikan jalan saat melakukan inspeksi mendadak di jalur alternatif mudik...
Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Rina Iriani, memarahi kontraktor perbaikan jalan saat melakukan inspeksi mendadak di jalur alternatif mudik Idul Fitri 1413 H. Bupati marah karena masih menemukan kerusakan di sejumlah titik pada jalur alternatif.
Kemarahan ditujukan kepada para staf dinas perhubungan serta pihak kontraktor yang menggarap jalur tersebut.
Sidak dilakukan di jalur alternatif di Kecamatan Karanganyar dan Jaten, Rabu (1/8/2012) siang. Jalan tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Karanganyar dengan kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri.
Bupati mendapati beberapa titik jalan terlihat masih rusak dan bergelombang. Aspal jalan mulai mengelupas walau baru diperbaiki.
Salah satu kontraktor pun dipanggil untuk dimintai penjelasan. Namun Bupati tak mau menerima alasa pihak kontraktor dan meminta pertanggungjawaban.
Beberapa staf dinas pekerjaan umum segera meneliti lapisan aspal di jalur tersebut. Saat dilihat, terlihat lapisan aspal yang rapuh.
Pihak kontraktor beralasan, kondisi tanah di jalan tersebut labil sehingga jalan mudah rusak. Selain itu, kendaraan besar juga dituding sebagai salah satu penyebab pendeknya usia jalan.
Namun, Bupati meminta kontraktor tidak menyalahkan pengguna jalan. Sebab dengan pengerjaan yang tepat, jalan tak mungkin rusak dengan mudah.
“Kalau dasarnya oke, tidak terjadi kayak gini. Jangan menyalahkan yang lewat. Kami sudah kasih Rp1,6 miliar, itu duit yang gede lho. Untuk membangun berapa meter. Aku tidak peduli peningkatan, yang penting sesuai volume. Saya tahunya bagus karena masyarakat maunya begitu,” ucap Rina di lokasi. | OkeZone.com
Sidak dilakukan di jalur alternatif di Kecamatan Karanganyar dan Jaten, Rabu (1/8/2012) siang. Jalan tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Karanganyar dengan kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri.
Bupati mendapati beberapa titik jalan terlihat masih rusak dan bergelombang. Aspal jalan mulai mengelupas walau baru diperbaiki.
Salah satu kontraktor pun dipanggil untuk dimintai penjelasan. Namun Bupati tak mau menerima alasa pihak kontraktor dan meminta pertanggungjawaban.
Beberapa staf dinas pekerjaan umum segera meneliti lapisan aspal di jalur tersebut. Saat dilihat, terlihat lapisan aspal yang rapuh.
Pihak kontraktor beralasan, kondisi tanah di jalan tersebut labil sehingga jalan mudah rusak. Selain itu, kendaraan besar juga dituding sebagai salah satu penyebab pendeknya usia jalan.
Namun, Bupati meminta kontraktor tidak menyalahkan pengguna jalan. Sebab dengan pengerjaan yang tepat, jalan tak mungkin rusak dengan mudah.
“Kalau dasarnya oke, tidak terjadi kayak gini. Jangan menyalahkan yang lewat. Kami sudah kasih Rp1,6 miliar, itu duit yang gede lho. Untuk membangun berapa meter. Aku tidak peduli peningkatan, yang penting sesuai volume. Saya tahunya bagus karena masyarakat maunya begitu,” ucap Rina di lokasi. | OkeZone.com