Sejumlah pasar peukan yang dibangun pemerintah di beberapa kecamatan di Aceh Tamiang tidak berfungsi, padahal dana yang dikucurkan untuk...
Sejumlah pasar peukan yang dibangun pemerintah di beberapa kecamatan di
Aceh Tamiang tidak berfungsi, padahal dana yang dikucurkan untuk proyek
pembangunan pasar-pasar tersebut mencapai miliaran rupiah.
“Hasil peninjauan ke Kecamatan Bendahara, Banda Mulia, Rantau, dan Tamiang hulu, kita menemukan pasar peukan
yang dibangun tidak berfungsi bahkan ada yang menjadi gudang atau kandang sapi,” ungkap Ketua Komisi B DPRK Aceh Tamiang, Ismail, kepada Serambi, Rabu (1/8).
Pasar los di Desa Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara, salah satu bangunan pasar yang terbengkalai. Kata Ismail, letak bangunan tidak strategis sehingga tidak digunakan oleh para pedagang. “Pasar los dibangun berdasarkan selera pemerintah. Dibangun di areal pemakaman, bukan pada tempat dimana biasanya para pedagang berjualan sehingga ditelantarkan,” pungkas Ismail.
Begitu juga pasar los di Kampong Suka Rahmad, Kecamatan Rantau. Pasar los tersebut karena tidak pernah digunakan, oleh masyarakat setempat digunakan sebagai gudang.
Sedangkan pasar peukan di Kecamatan Banda Mulia digunakan para pedagang dan warga khusus untuk berbelanja pakaian, sebab pedagang lainnya seperti pedagang rempah-rempah tidak bersedia berjualan di pasar dan memilih berjualan dipinggiran dengan memasang tenda sendiri.
Pihaknya berharap Pemkab Tamiang mendorong agar pasar peukan yang dibangun di sejumlah kecamatan berfungsi dan tertata dengan baik. | M. Nasir, Serambinews
“Hasil peninjauan ke Kecamatan Bendahara, Banda Mulia, Rantau, dan Tamiang hulu, kita menemukan pasar peukan
yang dibangun tidak berfungsi bahkan ada yang menjadi gudang atau kandang sapi,” ungkap Ketua Komisi B DPRK Aceh Tamiang, Ismail, kepada Serambi, Rabu (1/8).
Pasar los di Desa Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara, salah satu bangunan pasar yang terbengkalai. Kata Ismail, letak bangunan tidak strategis sehingga tidak digunakan oleh para pedagang. “Pasar los dibangun berdasarkan selera pemerintah. Dibangun di areal pemakaman, bukan pada tempat dimana biasanya para pedagang berjualan sehingga ditelantarkan,” pungkas Ismail.
Begitu juga pasar los di Kampong Suka Rahmad, Kecamatan Rantau. Pasar los tersebut karena tidak pernah digunakan, oleh masyarakat setempat digunakan sebagai gudang.
Sedangkan pasar peukan di Kecamatan Banda Mulia digunakan para pedagang dan warga khusus untuk berbelanja pakaian, sebab pedagang lainnya seperti pedagang rempah-rempah tidak bersedia berjualan di pasar dan memilih berjualan dipinggiran dengan memasang tenda sendiri.
Pihaknya berharap Pemkab Tamiang mendorong agar pasar peukan yang dibangun di sejumlah kecamatan berfungsi dan tertata dengan baik. | M. Nasir, Serambinews
