Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengkonfirmasikan digelarnya babak baru perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1. IAEA dala...
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengkonfirmasikan digelarnya babak baru perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1. IAEA dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Selasa (22/8) menegaskan bahwa perundingan nuklir tersebut akan digelar di Wina, Jumat pekan ini.
Sebelumnya, Iran dan IAEA bertemu dalam perundingan membahas sejumlah isu yang masih menjadi pertanyaan organisasi nuklir internasional itu. Pada 20 dan 21 Februari lalu sebuah delegasi yang dipimpin Deputi Dirjen IAEA Herman Nackaerts mengunjungi Tehran untuk berunding dengan pejabat tinggi Iran. Namun perundingan tersebut kandas karena IAEA melanggar kesepakatan kedua belah pihak.
Republik Islam Iran menegaskan bahwa akses terhadap situs Parchin, Tehran Selatan harus dilakukan atas kesepakatan final kedua pihak. Iran dalam surat resminya menyatakan kesiapannya untuk memulai kembali perundingan dengan IAEA dengan tujuan menentukan kerangka penyelesaian dan jawaban terhadap berbagai pertanyaan dalam kerangka sebuah modalitas.
Dalam pertemuan yang digelar di Wina antara delegasi Iran dan IAEA pada pertengahan Mei lalu, Iran telah menjawab berbagai pertanyaan yang menjadi ganjalan IAEA.
Wakil Tetap Iran di IAEA, Ali Asghar Soltanieh sebelumnya juga menyatakan bahwa kesiapan Tehran berdialog dengan IAEA untuk membuktikan ketulusan tekad Iran, sekaligus menjawab tudingan palsu sejumlah negara mengenai program nuklir sipil negara itu.
Dijawalkan, beberapa hari pasca pertemuan babak baru perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1 di Wina ini, IAEA akan menyampaikan laporan periodik triwulan mengenai program nuklir sipil Iran.
Selama bertahun –tahun, negara-negara Barat terutama AS berupaya menjegal kemajuan program nuklir sipil Iran. Mereka melancarkan tudingan klise bahwa program nuklir Iran mengarah pada kepentingan militer. Padahal selama dua dekade, program nuklir Iran berada dalam pengawasan IAEA. Dan selama ini laporan IAEA membuktikan bahwa program nuklir Iran bertujuan damai, dan tidak mengarah pada tujuan militer. SatuMedia