Asia akan menggeser negara Barat mendominasi kekayaan dunia. Menurut survei Knight Frank & Citi Priivate Wealth’s 2012 Report, Asia bak...
Asia akan menggeser negara Barat mendominasi kekayaan dunia. Menurut survei Knight Frank & Citi Priivate Wealth’s 2012 Report, Asia bakal jadi rumah orang-orang terkaya dunia di tahun 2050.
Singapura akan jadi lokasi tempat tinggal utama para orang kaya. Laporan itu memprediksi, pendapatan per kapita di Singapura mencapai US$ 137.710. Setelah negara merlion itu, ada Hong Kong senilai US$ 116,639, Taiwan US$ 114.093, dan Korea Selatan sebesar US$ 107.752.
Satu-satunya negara barat yang diprediksi masuk dalam lima besar adalah Amerika Serikat, dengan pendapatan per kapira US$ 100.802. Danny Quah dari London School of Economics memperkirakan pada tahun 2050, pusat graviitasi ekonomi dunia akan berada di antara India dan China.
Padahal sejak tahun 1980, pusat ekonomi global terletak di tengah-tengah Atlantik. Kenyataannya, sejumlah orang kaya dunia sudah pindah ke Asia. Eduardo Saverin yang ikut membangun Facebook sudah hijrah ke Singapura di tahun 2009.
Lalu Jim Rogers, rekan Soros dalam mendirikan Quantum Fund, mengaku pindah ke Singapura tahun 2007. “Saya pindah – saya telah menjual rumah saya di New York. Saya pindah ke Asia, anak-anak perempuan saya bisa bahasa Mandarin...Saya menyiapkan mereka ke abad 21 dengan mengenalkan pada Asia dan berbahasa Mandarin dengan sempurna,” kata Rogers kepada CNN baru-baru ini.
Rogers menambahkan, lebih mudah menjadi kaya di Asia ketimbang di Amerika Serikat saat ini. Sebab, Amerika adalah debitur atau pengutang terbesar dunia.
Sedang, “Bangsa kreditur terbesar di dunia adalah China, Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong, Singapura. Aset mereka di Asia. Anda tahu siapa dan di mana debiturnya. Lihat Yunani. Lihat Spanyol. Maksud saya, saya tidak suka berkata seperti ini. Saya orang Amerika juga. Tapi fakta adalah fakta,” tuturnya.
Laporan tersebut mendaftar negara-negara dengan laju ekonomi tercepat antara 2010 hingga 2050. Di posisi puncak, 10 teratasnya antara lain Nigeria, India, Irak, Bangladesh, Vietnam, Filipina, Mongolia, Indonesia, Sri Lanka and Mesir. Semuanya kecuali tiga negara berada di benua Asia.
Di pihak lain, negara-negara yang dahulu jadi pusat perekonomian justru berkinerja terburuk dalam 40 tahun ke depan. Laporan itu memprediksi: Spanyol, Prancis, Swedia, Belgia, Swiss, Austria, Belanda, Italia, dan Jerman akan menghuni bagian terbawah daftar itu. Namun, Jepang dan populasinya yang menua akan tumbuh paling lemah di antara semuanya.
Walau Singapura, Hong Kong, dan Taiwan diprediksi menjadi negara terkaya, bukan berarti kekayaan itu dirasakan oleh semua warganya. Dalam laporan itu Tina Fordham, Senior Global Political Analyst Citi, mengingatkan akan muncul kesenjangan pendapatan. Ini bisa menyulut aksi protes macam gerakan Occupy Wall Street. “Bisa jadi akan ada penyesuaian ulang jangka panjang antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sebagai hasilnya,” tulis dia. | Kontan