“SESUNGGUHNYA Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab agar kamu mudah memahaminya.” (Surah Yusuf ayat 2) Sudah bukan baran...
“SESUNGGUHNYA Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab agar kamu mudah memahaminya.” (Surah Yusuf ayat 2)
Sudah bukan barang rahasia lagi bahwa kitab suci umat Islam yang diturunkan pertama kali di bulan suci Ramadan tidak menggunakan Bahasa Rusia, melainkan menggunakan Bahasa Arab. Aspek bahasa menjadi penting sebagai media menyampaian nilai. Namun, orang Rusia pun tidak mau kalah, Alquran terbesar dibuat dan disimpan di bekas negeri komunis tersebut.
Menurut Ibnu Katsir, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab karena bahasa tersebut merupakan yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia diturunkan kepada Rasul saw yang paling mulia dengan bahasa yang termulia, melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril).
Selain mempelajari isinya, kekaguman umat Islam terhadap kitab suci ini dimanifestasikan dalam banyak cara. Bagi umat Islam di Rusia yang sempat diembat oleh rezim anti agama lebih 70 tahun itu, ternyata memiliki mimpi membuat sebuah kitab suci paling akbar di dunia. Inilah sebuah ekspesi kecintaan kepada agama dan tentu Tuhan sang pencipta.
Setelah era kebebasan datang kembali, mimpi itu mulai diwujudkan. Pada 17 November 2011 Alquran terbesar di dunia tersebut akhirnya tiba di Kazan, Ibukota Republik Tatarstan (Rusia Tengah) lalu disimpan di Masjid Agung Kul-Sharif yang berlokasi di tengah Kremlin Kazan.
Kitab suci ini dicetak atas pesanan Yayasan kebangkitan peninggalan sejarah dan budaya Republik Tatarstan (The Vozrozhdenie-Yanarysh Foundation) yang dikepalai oleh mantan Presiden Republik Tatarstan, Mintimer Shaymiev, kepada perusahaan Italia "Reverra Ltd.
Jangan kaget, kitab tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang sangat akbar. Segede gambreng. Kalau pas dibuka hampir sama dengan lima orang Rusia yang berdiri berdempetan. Memiliki berat 800 kilogram, 120 kilogram di antaranya hanya berasal dari jilidan Alquran itu sendiri. Maklumlah, jilidannya terbuat dari batu malachite yang hanya ada di bumi bagian utara, dilengkapi dengan batu-batu permata lainnya, seperti jasper, turquoise atau pirus, koral, gold leaf, topaz dan perak.
Untuk membuka jilid Alquran ini dibutuhkan tenaga 4-6 orang Rusia. Kalau orang Indonesia, mungkin perlu 10 orang. Alquran dengan tebal 632 halaman ini dicetak di Italia dengan menggunakan kertas khusus dari Skotlandia. Setiap lembarnya memiliki berat 250 gram. Lebar Alquran tersebut 1,5 meter, panjang 2 meter dan tebal 25 sentimeter. Apabila dalam keadaan terbuka, lebarnya menjadi 3 meter.
Pada tanggal 17 Mei 2012 lalu, umat muslim Tatarstan membaca Kitab Suci ini secara bergantian selama sehari semalam di Masjid Kul-Sharif. Ratusan orang mengantri untuk bisa membaca dan menyaksikan kitab suci paling akbar. Di ayat-ayat akhir, hadir Ketua Majelis Muslim Republik Tatarstan, Ildus Fayzov yang didampingi para imam dan hafiz setempat.
Tiga hari setelah tilawah masal tersebut, kitab ini segera dipindah ke sebuah gedung khusus yang menyimpan aneka peninggalan sejarah Islam di Bolgar, Tatarstan. Penempatan Alquran ini juga untuk memperingati 1090 tahun Islam sebagai agama resmi pemerintah di wilayah Volga Bulgary.
Bolgar adalah sebuah kota tua dan bersejarah bagi umat Islam Tatarstan. Pada Mei 922, Islam telah dijadikan agama resmi pemerintahan di wilayah Volga Bulgary saat itu dan merupakan pemerintahan muslim pertama di Eropa Timur. Islam sendiri diyakini masuk ke Bolgar pada tahun 737 masehi atau 185 tahun sebelum dijadikan agama resmi pemintahan. Bolgar terletak 195 kilometer ke arah selatan dari kota Kazan, Republik Tatarstan.
Dengan keunikan ini, Alquran tersebut masuk dalam catatan Guinness World Records. Sementara, Kementerian Kebudayaan Federasi Rusia mencatat Alquran ini sebagai buku yang memiliki nilai-nilai budaya.
Menurut banyak kalangan, pencetakan Alquran akbar tersebut hanyalah salah satu manifestasi masyarakat muslim Tatarstan Rusia untuk menjunjung Islam dan nilai-nilainya sebagai agama tradisional yang dianut oleh sebagian besar masyarakat dalam kurun waktu sangat lama. Hmmm, Teope begete dah. | sumber:detik
Sudah bukan barang rahasia lagi bahwa kitab suci umat Islam yang diturunkan pertama kali di bulan suci Ramadan tidak menggunakan Bahasa Rusia, melainkan menggunakan Bahasa Arab. Aspek bahasa menjadi penting sebagai media menyampaian nilai. Namun, orang Rusia pun tidak mau kalah, Alquran terbesar dibuat dan disimpan di bekas negeri komunis tersebut.
Menurut Ibnu Katsir, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab karena bahasa tersebut merupakan yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu, kitab yang paling mulia diturunkan kepada Rasul saw yang paling mulia dengan bahasa yang termulia, melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril).
Selain mempelajari isinya, kekaguman umat Islam terhadap kitab suci ini dimanifestasikan dalam banyak cara. Bagi umat Islam di Rusia yang sempat diembat oleh rezim anti agama lebih 70 tahun itu, ternyata memiliki mimpi membuat sebuah kitab suci paling akbar di dunia. Inilah sebuah ekspesi kecintaan kepada agama dan tentu Tuhan sang pencipta.
Setelah era kebebasan datang kembali, mimpi itu mulai diwujudkan. Pada 17 November 2011 Alquran terbesar di dunia tersebut akhirnya tiba di Kazan, Ibukota Republik Tatarstan (Rusia Tengah) lalu disimpan di Masjid Agung Kul-Sharif yang berlokasi di tengah Kremlin Kazan.
Kitab suci ini dicetak atas pesanan Yayasan kebangkitan peninggalan sejarah dan budaya Republik Tatarstan (The Vozrozhdenie-Yanarysh Foundation) yang dikepalai oleh mantan Presiden Republik Tatarstan, Mintimer Shaymiev, kepada perusahaan Italia "Reverra Ltd.
Jangan kaget, kitab tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang sangat akbar. Segede gambreng. Kalau pas dibuka hampir sama dengan lima orang Rusia yang berdiri berdempetan. Memiliki berat 800 kilogram, 120 kilogram di antaranya hanya berasal dari jilidan Alquran itu sendiri. Maklumlah, jilidannya terbuat dari batu malachite yang hanya ada di bumi bagian utara, dilengkapi dengan batu-batu permata lainnya, seperti jasper, turquoise atau pirus, koral, gold leaf, topaz dan perak.
Untuk membuka jilid Alquran ini dibutuhkan tenaga 4-6 orang Rusia. Kalau orang Indonesia, mungkin perlu 10 orang. Alquran dengan tebal 632 halaman ini dicetak di Italia dengan menggunakan kertas khusus dari Skotlandia. Setiap lembarnya memiliki berat 250 gram. Lebar Alquran tersebut 1,5 meter, panjang 2 meter dan tebal 25 sentimeter. Apabila dalam keadaan terbuka, lebarnya menjadi 3 meter.
Pada tanggal 17 Mei 2012 lalu, umat muslim Tatarstan membaca Kitab Suci ini secara bergantian selama sehari semalam di Masjid Kul-Sharif. Ratusan orang mengantri untuk bisa membaca dan menyaksikan kitab suci paling akbar. Di ayat-ayat akhir, hadir Ketua Majelis Muslim Republik Tatarstan, Ildus Fayzov yang didampingi para imam dan hafiz setempat.
Tiga hari setelah tilawah masal tersebut, kitab ini segera dipindah ke sebuah gedung khusus yang menyimpan aneka peninggalan sejarah Islam di Bolgar, Tatarstan. Penempatan Alquran ini juga untuk memperingati 1090 tahun Islam sebagai agama resmi pemerintah di wilayah Volga Bulgary.
Bolgar adalah sebuah kota tua dan bersejarah bagi umat Islam Tatarstan. Pada Mei 922, Islam telah dijadikan agama resmi pemerintahan di wilayah Volga Bulgary saat itu dan merupakan pemerintahan muslim pertama di Eropa Timur. Islam sendiri diyakini masuk ke Bolgar pada tahun 737 masehi atau 185 tahun sebelum dijadikan agama resmi pemintahan. Bolgar terletak 195 kilometer ke arah selatan dari kota Kazan, Republik Tatarstan.
Dengan keunikan ini, Alquran tersebut masuk dalam catatan Guinness World Records. Sementara, Kementerian Kebudayaan Federasi Rusia mencatat Alquran ini sebagai buku yang memiliki nilai-nilai budaya.
Menurut banyak kalangan, pencetakan Alquran akbar tersebut hanyalah salah satu manifestasi masyarakat muslim Tatarstan Rusia untuk menjunjung Islam dan nilai-nilainya sebagai agama tradisional yang dianut oleh sebagian besar masyarakat dalam kurun waktu sangat lama. Hmmm, Teope begete dah. | sumber:detik