HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pilkada Nagan Raya, Polisi Ciduk 66 Warga Nagan

Sebanyak 66 warga yang diyakini dari kubu pendukung cabup/cawabup Nagan Raya, Asib Amin/Djasmi Has ditangkap polisi dan menjalani pemeri...

Sebanyak 66 warga yang diyakini dari kubu pendukung cabup/cawabup Nagan Raya, Asib Amin/Djasmi Has ditangkap polisi dan menjalani pemeriksaan terkait aksi demo berujung rusuh di Kantor KIP Nagan Raya, Senin (9/7) malam. Insiden itu juga menyebabkan tiga warga dan tiga polisi terluka. Enam unit mobil dan puluhan sepeda motor rusak.

Seperti diberitakan, massa pendukung Asib Amin/Djasmi Has yang menduduki Kantor KIP Nagan Raya di Jeuram terlibat bentrok dengan polisi, Senin (9/7) malam hingga menjelang dini hari. Polisi melepaskan tembakan peringatan dan menyemprotkan gas air mata dan memukul mundur massa yang dilaporkan sangat beringas.

Data yang dikumpulkan Serambi pascabentrok, tercatat tiga korban luka dari pihak kepolisian akibat terkena lemparan batu masing-masing Bripda Mulia Ansari, Bripda Nofrizal, dan Bripda Rahmat Safrizal. Aparat keamanan tersebut rata-rata mengalami luka di bagian kepala.

Sedangkan dari pihak warga di antaranya Alimuddin (36) yang belum diketahui alamatnya mengalami luka lebam di bagian lutut kanan, Supriadi (35) warga Desa Panton Bayu, Kecamatan Darul Makmur, luka di bagian kepala akibat terkena benda tumpul, dan Samsuir (40) warga Desa Cot Mee, Kecamatan Tadu Raya, patah tulang hidung.

Polres Nagan Raya juga menangkap 66 warga pengunjukrasa yang terdiri atas 51 laki-laki dan 15 perempuan. Mereka berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Nagan Raya.

Kapolres Nagan Raya, AKBP Heri Heryandi SIK kepada wartawan, Selasa (10/7) membenarkan pihaknya menangkap 66 warga dari kelompok pengunjukrasa dan diperiksa di mapolres. Namun, hingga Selasa (10/7) sore, hanya tujuh orang yang masih dalam proses pemeriksaan sedangkan sebagian besar lainnya sudah dilepas.

Insiden Kantor KIP Nagan juga menyebabkan enam unit mobil rusak parah, masing-masing dua unit mobil Suzuki AVP yang merupakan kendaraan operasional KIP Nagan Raya, satu unit mobil Nissan Terrano, satu unit Taft, satu unit Rocky, dan satu unit Toyota Kijang. Selain itu, puluhan sepeda motor pengunjukrasa juga ditemukan rusak setelah ditinggal lari oleh pemiliknya.

“Penyebab kerusuhan antara demonstran dengan polisi karena massa yang lebih dulu menyerang Kantor KIP Nagan Raya dengan batu. Sejumlah polisi terluka di kepala akibat terkena lemparan maupun serpihan kaca. Massa yang anarkis juga menyebabkan Kantor KIP rusak,” kata Kapolres Nagan Raya.

Kapolres Nagan Raya mengatakan, kerusuhan menjelang Senin tengah malam itu diduga kuat karena massa kecewa terhadap KIP yang mereka anggap tidak mengakomodir tuntutan penghitungan ulang hasil pilkada seperti yang disuarakan pendemo dalam aksi mereka sejak beberapa hari terakhir.

“Memang sebelumnya massa sempat meminta dipertemukan dengan Ketua KIP Nagan Raya, T Abdul Rasyid untuk menyampaikan tuntutan secara langsung. Namun pihak KIP tetap berpedoman pada Keputusan KIP Aceh Nomor 19 Tahun 2011 tentang Tatacara Perhitungan Suara dalam Pemilihan,” ungkap Kapolres Nagan Raya.

Kapolres Heri Heryandi mengimbau seluruh masyarakat agar tidak melakukan aksi anarkis karena jika itu yang dilakukan maka polisi tidak akan segan-segan bertindak. “Apalagi selama ini polisi telah memberikan dispensasi kepada pengunjukrasa berdemo hingga pukul 18.00 WIB setiap harinya. Namun massa melakukan aksi anarkis sehingga polisi mengambil tindakan tegas,” tandasnya.

Kapolres Nagan Raya menegaskan tidak ada warga yang luka akibat tembakan peluru karet. “Kalau pun kami bertindak tegas, itu semata-mata karena aksi anarkis mereka sudah sangat membahayakan orang lain termasuk polisi yang siaga di Kantor KIP Nagan Raya,” demikian Kapolres Heri Heryandi. | Edi, Serambinews