Pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, menuai kritik dari sejumlah organisasi penggiat hak asasi manusia. Itu terjadi lantaran pe...
Pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, menuai
kritik dari sejumlah organisasi penggiat hak asasi manusia. Itu terjadi
lantaran peraih hadiah nobel perdamaian ini memilih diam menghadapi kebijakan
Presiden Thein Sein dalam kasus penindasan etnis Rohingya.
Seperti dilansir Telegraph, Suu Kyi dikritik sengaja menghindar mengomentari isu yang telah berlangsung selama delapan pekan di negeri Rakhine, Myanmar barat.
Seperti dilansir Telegraph, Suu Kyi dikritik sengaja menghindar mengomentari isu yang telah berlangsung selama delapan pekan di negeri Rakhine, Myanmar barat.
Ratusan orang dilaporkan tewas dan puluhan ribu lagi
penduduk terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Laporan lain menyatakan pihak
militer memukul, mengancam dan membunuh etnis Rohingya.
"Ini sangat mengecewakan. Dia dalam posisi sulit. Tapi, rakyat dikecewakan karena dia tidak bersuara lebih keras," kata Anna Roberts, Direktur Eksekutif Burma Campaign, di Inggris.
Direktur Human Rights Watch untuk Asia, Brad Adams, juga menyesalkan sikap Suu Kyi yang justru bergeming dan tidak mau berbicara soal Rohingya. Terutama saat dia berkunjung ke London, Dublin, Paris, dan Oslo. "Suu Kyi melepaskan peluang untuk membangkitkan isu mengenai HAM," katanya. | Republika
"Ini sangat mengecewakan. Dia dalam posisi sulit. Tapi, rakyat dikecewakan karena dia tidak bersuara lebih keras," kata Anna Roberts, Direktur Eksekutif Burma Campaign, di Inggris.
Direktur Human Rights Watch untuk Asia, Brad Adams, juga menyesalkan sikap Suu Kyi yang justru bergeming dan tidak mau berbicara soal Rohingya. Terutama saat dia berkunjung ke London, Dublin, Paris, dan Oslo. "Suu Kyi melepaskan peluang untuk membangkitkan isu mengenai HAM," katanya. | Republika