Mufti (imam besar) Jerusalem, Sheikh Mohammed Hussen, mendesak semua orang Arab dan muslim untuk mengunjungi Masjid Al Aqsha, sebagai tand...
Mufti (imam besar) Jerusalem, Sheikh Mohammed Hussen, mendesak semua orang Arab dan muslim untuk mengunjungi Masjid Al Aqsha, sebagai tanda dukungan bagi perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Yahudi dan dukungan calon presiden AS dari Republik, Mitt Romney.
Hussein mengatakan, fatwa yang dikeluarkan Ketua Majelis Ulama Muslim Internasional Sheikh Yusuf Al-Qardhawi, yang melarang orang Arab berkunjung ke Masjid Al Aqsha selama pendudukan Israel, bukan fatwa yang dikeluarkan secara baik. Sheikh Hussein, sebagaimana dikutip kantor berita IINA (International Islamic News Agency), mengatakan, "Kami adalah orang Palestina dan kami mengeluarkan Fatwa kami berdasarkan bukti agama kita. Dengan melakukan ini, kita menolak pendudukan Israel. Jika anda datang ke Masjid Al Aqsha, anda bisa bertemu dengan orang yang datang dari Jordania, Mesir, Malaysia dan Turki."
Sheikh Hussein juga menambahkan, ia memahami cara pandang Turki mengenai Palestina. Ia mengatakan, "Kami memandang rakyat Turki sebagai saudara. Mereka selalu mendukung Palestina dengan cara apa pun. Dukungan yang diberikan Turki buat Palestina sangat besar."
Sementara itu, calon presiden AS Mitt Romney, yang berada di Israel, Minggu (29/7), mengumumkan Jerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi dan mengatakan Amerika Serikat memiliki "tugas mulia dan moral" untuk menghalangi Iran memiliki kemapuan senjata nuklir. Calon presiden AS tersebut berpidato dengan Kota Tua menjadi latar belakang gambarnya di TV, sementara para donatur kampanyenya menyaksikan. Pernyataan Romney bahwa Jerusalem adalah ibu kota Israel sejalan dengan pernyataan pemerintah Israel selama beberapa dasawarsa, sekalipun Amerika Serikat, seperti juga negara lain, mempertahankan kedutaan besar mereka di Tel Aviv.
Ia memang tidak mengatakan apakah ia akan memerintahkan kedutaan besar itu dipindah kalau ia menjadi penghuni Gedung Putih, tapi ia sangat menyarankan itu dalam wawancara dengan CNN. "Setahu saya ialah kebijakan bangsa kita memiliki keinginan untuk akhirnya memindahkan kedutaan besar kita ke ibu kota (Jerusalem)," kata Romney. Ia menambahkan, "Saya cuma ingin melakukannya dan memilih waktu yang tepat bersama pemerintah Israel."
Pernyataannya mengenai masalah tersebut selama pidatonya mendapat sambutan meriah dari pendengarnya, yang mencakup Sheldon Adelson, pengusaha Amerika yang telah mengatakan ia akan menyumbang jutaan dolar guna membantu Romney ke Gedung Putih.| Sumber
Hussein mengatakan, fatwa yang dikeluarkan Ketua Majelis Ulama Muslim Internasional Sheikh Yusuf Al-Qardhawi, yang melarang orang Arab berkunjung ke Masjid Al Aqsha selama pendudukan Israel, bukan fatwa yang dikeluarkan secara baik. Sheikh Hussein, sebagaimana dikutip kantor berita IINA (International Islamic News Agency), mengatakan, "Kami adalah orang Palestina dan kami mengeluarkan Fatwa kami berdasarkan bukti agama kita. Dengan melakukan ini, kita menolak pendudukan Israel. Jika anda datang ke Masjid Al Aqsha, anda bisa bertemu dengan orang yang datang dari Jordania, Mesir, Malaysia dan Turki."
Sheikh Hussein juga menambahkan, ia memahami cara pandang Turki mengenai Palestina. Ia mengatakan, "Kami memandang rakyat Turki sebagai saudara. Mereka selalu mendukung Palestina dengan cara apa pun. Dukungan yang diberikan Turki buat Palestina sangat besar."
Sementara itu, calon presiden AS Mitt Romney, yang berada di Israel, Minggu (29/7), mengumumkan Jerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi dan mengatakan Amerika Serikat memiliki "tugas mulia dan moral" untuk menghalangi Iran memiliki kemapuan senjata nuklir. Calon presiden AS tersebut berpidato dengan Kota Tua menjadi latar belakang gambarnya di TV, sementara para donatur kampanyenya menyaksikan. Pernyataan Romney bahwa Jerusalem adalah ibu kota Israel sejalan dengan pernyataan pemerintah Israel selama beberapa dasawarsa, sekalipun Amerika Serikat, seperti juga negara lain, mempertahankan kedutaan besar mereka di Tel Aviv.
Ia memang tidak mengatakan apakah ia akan memerintahkan kedutaan besar itu dipindah kalau ia menjadi penghuni Gedung Putih, tapi ia sangat menyarankan itu dalam wawancara dengan CNN. "Setahu saya ialah kebijakan bangsa kita memiliki keinginan untuk akhirnya memindahkan kedutaan besar kita ke ibu kota (Jerusalem)," kata Romney. Ia menambahkan, "Saya cuma ingin melakukannya dan memilih waktu yang tepat bersama pemerintah Israel."
Pernyataannya mengenai masalah tersebut selama pidatonya mendapat sambutan meriah dari pendengarnya, yang mencakup Sheldon Adelson, pengusaha Amerika yang telah mengatakan ia akan menyumbang jutaan dolar guna membantu Romney ke Gedung Putih.| Sumber