Istana kepresidenan Filipina, Malacanang, pada Ahad (1/7) memuji Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DENR) karena memecat 31 pe...
Istana kepresidenan Filipina, Malacanang, pada Ahad (1/7)
memuji Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DENR) karena memecat 31
pejabat yang diduga terlibat dalam pembalakan liar.
Wakil Juru Bicara Kepresidenan Abigail Valte mengatakan
dalam satu wawancara dengan radio milik pemerintah bahwa tindakan yang diambil
oleh Menteri Lingkungan Ramon Paje sesuai dengan Perintah 23 Eksekutif yang
menyatakan larangan penebangan hutan alam dan menciptakan Satuan Tugas Anti
Pembalakan Liar.
Valte mengatakan bahwa ia menemukan pembalakan liar yang
terjadi "di bawah pengawasan para pejabat, jadi, mereka telah menjelaskan
untuk dilakukan itu."
Presiden Filipina Benigno Aquino III telah memberlakukan
larangan penebangan nasional, menyusul banjir yang telah menewaskan lebih dari
1.200 orang di Cagayan de Oro dan kota Iligan di wilayah Mindanao selatan,
Filipina, pada akhir tahun lalu.
Aquino mengatakan, penebangan yang berlebihan itu membuat
daerah ini lebih rentan terhadap longsor dan banjir.
"Menteri Paje telah mengatakan bahwa lebih dari satu
tahun setelah Perintah Ekeskutif diterbitkan, mengapa ini masih terjadi? Harus
ada penjelasan dan harus ada penyelidikan ini," katanya.
Pada Sabtu, Paje memberhentikan 31 pejabat provinsi dan
wilayah untuk kegagalan mereka membendung pembalakan liar di timur dan selatan
Mindanao, berdasarkan penyitaan DENR senilai 13 juta peso (307.000 dolar AS)
kayu papan. | Republika