HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ayah Empat Anak di Langsa Tewas Gantung Diri

Bapak empat orang anak di Tanjung Putus, Gampong Jawa Belakang, Kecamatan Langsa Kota, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan ...

Bapak empat orang anak di Tanjung Putus, Gampong Jawa Belakang, Kecamatan Langsa Kota, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri di dapur rumahnya, Sabtu (30/6). Diduga, pria yang diketahui bernama Parwoto alias Pan Doyok (46), itu bunuh diri lantaran persoalan eknomi rumah tangganya.

Jasad Parwoto pertama kali ditemukan oleh sang istri, Fatimah (40), sekira pukul 07.00 WIB. Saat ditemukan, tubuh sopir mobil pribadi itu sudah tergantung dengan kain panjang putih menyerupai tali yang diikatkan di lerhernya. Kondisinya, lidah Parwoto menjular ke luar, dan leher terlihat memerah bekas jeratan kain yang digunakan untuk menggantungkan dirinya.

Sang istri yang mengetahui suaminya sudah tak bernyawa pun menjerit histeris. Warga sekitar yang mendengar jeritan Fatimah langsung berbondong ke rumah panggung itu.

Warga yang terus ramai mendatangi rumah korban langsung menurunkan jasad Parwoto. Tak lama kemudian, sejumlah anggota Unit Indentifikasi Kepolisian Resor (Polres) Langsa dan Polsek Langsa Kota, langsung menuju ke lokasi kejadian.

Setelah diindentifikasi, sekira pukul 09.00 WIB, jasad Parwoto langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, dengan ambulans Dokes Polres Langsa. Di sana, jenazah Parwoto divisum.

Kabar diterima dari warga sekitar, pada Jumat (29/6) malam, Parwoto masih terlihat duduk-duduk sambil minum kopi di warung dekat rumahnya. Warga lain yang bersama Parwoto malam itu tak melihat adanya raut kesusahan di wajah pria tersebut.

Warga tak menyangka Parwoto nekat mengakhiri hidupnya pada keesokan hari. Diduga, Parwoto harakiri pada Minggu (30/6), sekira pukul 05.00 WIB. Keterangan keluarga, malam itu ia masih tidur bersama anak dan istrinya di kamar.

Paginya, anak Parwoto yang paling kecil terjaga. Kemudian menanyakan pada ibunya, “Ke mana ayah?”

Selanjutnya Fatimah keluar dari kamar dan pergi ke dapur. Betapa syoknya Fatimah saat melihat suaminya tergantung dan tak bernyawa.

Diduga, Parwoto nekat bunuh diri karena beban ekonomi. Berapa hari terakhir, ayah empat anak dan sempat bertengkar dengan istrinya. Apalagi saat ini, anak lelakinya yang baru saja menamatkan pendidikan di bangku SMA, mengikuti tes polisi di Banda Aceh. Karena itu, dia membutuhkan uang, termasuk keperluan biaya hidup di rumahnya. | Zubir, Serambinews