HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Aceh Akan Bangun 11 Jalan Tembus Lintas Tengah

Pemerintah Aceh berencana membangun 11 ruas jalan tembus lintas tengah di provinsi itu dengan anggaran senilai Rp 1,1 triliun, untuk total...

Pemerintah Aceh berencana membangun 11 ruas jalan tembus lintas tengah di provinsi itu dengan anggaran senilai Rp 1,1 triliun, untuk total jalur sepanjang 316,8 kilometer.

Jalur lintas tengah Aceh sampai saat ini masih sulit dilalui, sehingga membuat pembangunan wilayah tengah Aceh tertinggal. Namun, Ruas-ruas jalan yang akan dibangun sebagian besar melalui kawasan hutan lindung.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Aceh, Iskandar, Senin (30/7/2012), mengungkapkan, pembangunan 11 ruas jalan tembus di lintas tengah dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2013 hingga 2017 mendatang. Anggaran untuk pendanaan pembangunan jalan diambil dari APBD Aceh dan APBN.

"Pembangunan jalan lintas tembus lintas tengah itu, merupakan salah satu upaya pelaksanaan program percepatan pembangunan Aceh yang sebelumnya telah kami laporkan kepada presiden. Jalur lintas tengah Aceh sampai saat ini belum tembus. Padahal, di barat dan timur sudah bagus semua. Ini kah aneh," kata Iskandar.

Sebelas ruas yang akan dibangun tersebut adalah Jantho-Aceh Jaya (26 kilometer), perbatasan Aceh Besar-Lamno (26 kilometer), Peureulak-Lokop-Gayo Lues (30 kilometer), Aceh Timur-Pinding-Blangkejeren (46 kilometer), Simpang Krung Geukeuh-Bener Meriah (22 kilometer), dan Aceh Utara-Simpang Kebayakan (22 kilometer).

Ruas lainnya adalah Babah Rot-Perbatasan Gayo Lues (7 kilometer), Simpang Teritit-Pondok Baru-Samar Kilang-Aceh Timur (18,3 kilometer), simpang Lw Deski-Muara Situlen-Perbatasan Aceh Selatan (3 ,5 kilometer), Jalan Gelombang-Aceh Tenggara (22 kilometer), Aceh Selatan-Trangon-Blangkejeren (62 kilometer), Jeuram-Lhok Seumot-Aceh Tengah (8 kilometer), dan Trumon-Bulohseuma-Kuala Baru (24 kilometer).

Tahap pertama pembangunan jalan tembus tersebut akan dituntaskan tahun 2013, dengan total biaya sebesar Rp 218,7 miliar dari total Rp 1,1 triliun kebutuhan pendanaan.

Panjang ruas jalan yang akan dibangun pada tahap pertama sepanjang 62,5 kilometer. Pada tahun 2014 akan dibangun sepanjang 76,5 kilometer dengan biaya Rp 267 miliar, sedangkan tahun 2015 akan dibangun sepanjang 68 kilometer dengan biaya Rp 238 miliar.

Tahap ketiga dan keempat dilaksanakan tahun 2016 dan 2017. Untuk tahun 2016 akan dibangun sepanjang 61 kilometer dengan biaya Rp 213,5 miliar, dan tahun 2017 sepanjang 49 kilometer dengan biaya Rp 171,5 miliar.

Iskandar mengatakan, hubungan transportasi dan ekonomi antara wilayah barat, timur, dan tengah di Aceh selama ini belum berjalan sempurna.

Jalur-jalur tembus penghubung antar wilayah, khususnya dari dan ke tengah sangat terbatas. Akibatnya, terjadi ketimpangan ekonomi antara masyarakat di tengah dengan di kawasan lainnya.

Iskandar mengakui, jalur-jalur jalan tembus yang akan dibangun tersebut bakal melalui kawasan hutan lindung, seperti halnya jalur Aceh Besar-Aceh Jaya yang akan melalui hutan Ulu Masen, atau Gayo Lues-Babahrot, yang melalui Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Namun, kata Iskandar, pembangunan jalan tersebut sifatnya hanya peningkatan, bukan pembukaan jalan baru.

"Sebelumnya sudah ada jalan, namun jalan yang kecil dan hanya bisa dilalui sepeda motor. Lagi pula, selama kita tak melanggar hukum dan merusak lingkungan, kenapa tidak untuk meningkatkan jalan di hutan tersebut," ujar Iskandar. | Sumber