Puluhan tenaga medis Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) Langsa, Sabtu (23/6), mogok kerja dan menolak melayani pasien di rumah sakit milik PTPN...
Puluhan tenaga medis Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) Langsa, Sabtu
(23/6), mogok kerja dan menolak melayani pasien di rumah sakit milik
PTPN I Aceh tersebut. Menurut informasi, aksi tersebut sebagai bentuk
protes karena status mereka yang higga kini belum jelas. Selain itu
juga karena, hak lembur cuti maupun lembur sakit, serta jaminan sosial
tenaga kerja (Jamsostek) juga belum jelas.
Amatan Serambi, dampak dari mogok kerjanya para medis yang selama ini berstatus kontrak di RSCM Langsa ini. Sejak Sabtu (23/6) pagi pelayanan di RSCM ini secara umum mulai terganggu. Hal itu dikarenakan saat ini telah berkurangnya tenaga medis yang melayani pasien di rumah sakit tersebut.
Saat ini hanya terlihat sejumlah petugas medis yang berstatus karyawan, yang menjalankan tugas melayani pesie di RSCM Langsa ini. Kemudian puluhan siswa dari sejumlah Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Langsa yang selama ini melakukan praktek di rumah sakit ini, juga terlihat mulai sibuk membantu pelayanan medis terhadap ratusan pasien yang sedang menjalani rawat inap di RSCM dimaksud.
Menurut petugas medis yang ditemui di RSCM, mereka saat ini mengaku agak kewalahan karena jumlah mereka saat ini sangat berkurang, untuk melayani ratusan pasien rawat inap di RSCM itu. Akibat tidak bekerjanya para petugas medis yang berstatus kontrak di RSCM Langsa ini. “Informasinya hari ini mereka mogok kerja, tapi apa masalahnya kami tak begitu paham,”kata seorang karyawan (tenaga medis) RSCM Langsa ini.
Informasi yang dieproleh dari petugas kontrak RSCM Langsa, aksi mogok kerja yang mereka lakukan ini sebagai bentuk protes atas satus tenaga medis tersebut yang hingga tidak jelas. Walaupun pihak RSCM telah mengatakan status tenaga medis kontrak ini sekarang berstatus outsorsing, namun penanggung jawab outsorsing petugas medis tersebut tidak diketahui dengan jelas.
“Saat ini kami bagaikan anak tak memiliki orang tua, bahkan hingga kini kami tak memegang SK. Sedangkan SK kontrak kerja tahun sebelumnya telah berakhir pada bulan April 2012 lalu, dan hingga kini belum diperpanjang,”katanya, seraya mengatakan masih banyak masalah lainnya.
Selain itu petugas medis merasa dianak tirikan dan terjadi kesenjangan, karena walaupun telah berkerja dari 3-10 tahun lebih, petugas medis kontrak tersebut tak pernah memperoleh bonus tahunan. Sedangkan petugas medis berstatus karyawan setiap tahunnya ada memperoleh banus tersebut. Padahal jatah dan tanggung jawab bekerja petugas medis maupun petugas medis berstatus karyawan di RSCM Langsa, sama beratnya. | Serambinews, Foto : Ilustrasi/Google
Amatan Serambi, dampak dari mogok kerjanya para medis yang selama ini berstatus kontrak di RSCM Langsa ini. Sejak Sabtu (23/6) pagi pelayanan di RSCM ini secara umum mulai terganggu. Hal itu dikarenakan saat ini telah berkurangnya tenaga medis yang melayani pasien di rumah sakit tersebut.
Saat ini hanya terlihat sejumlah petugas medis yang berstatus karyawan, yang menjalankan tugas melayani pesie di RSCM Langsa ini. Kemudian puluhan siswa dari sejumlah Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Langsa yang selama ini melakukan praktek di rumah sakit ini, juga terlihat mulai sibuk membantu pelayanan medis terhadap ratusan pasien yang sedang menjalani rawat inap di RSCM dimaksud.
Menurut petugas medis yang ditemui di RSCM, mereka saat ini mengaku agak kewalahan karena jumlah mereka saat ini sangat berkurang, untuk melayani ratusan pasien rawat inap di RSCM itu. Akibat tidak bekerjanya para petugas medis yang berstatus kontrak di RSCM Langsa ini. “Informasinya hari ini mereka mogok kerja, tapi apa masalahnya kami tak begitu paham,”kata seorang karyawan (tenaga medis) RSCM Langsa ini.
Informasi yang dieproleh dari petugas kontrak RSCM Langsa, aksi mogok kerja yang mereka lakukan ini sebagai bentuk protes atas satus tenaga medis tersebut yang hingga tidak jelas. Walaupun pihak RSCM telah mengatakan status tenaga medis kontrak ini sekarang berstatus outsorsing, namun penanggung jawab outsorsing petugas medis tersebut tidak diketahui dengan jelas.
“Saat ini kami bagaikan anak tak memiliki orang tua, bahkan hingga kini kami tak memegang SK. Sedangkan SK kontrak kerja tahun sebelumnya telah berakhir pada bulan April 2012 lalu, dan hingga kini belum diperpanjang,”katanya, seraya mengatakan masih banyak masalah lainnya.
Selain itu petugas medis merasa dianak tirikan dan terjadi kesenjangan, karena walaupun telah berkerja dari 3-10 tahun lebih, petugas medis kontrak tersebut tak pernah memperoleh bonus tahunan. Sedangkan petugas medis berstatus karyawan setiap tahunnya ada memperoleh banus tersebut. Padahal jatah dan tanggung jawab bekerja petugas medis maupun petugas medis berstatus karyawan di RSCM Langsa, sama beratnya. | Serambinews, Foto : Ilustrasi/Google