PT Pertamina EP Field Rantau, melakukan tajak (pengeboran) sumur minyak RNT-PA7 yang berada di Desa Kebun Rantau, Kecamatan Rantau, Aceh...
PT Pertamina EP Field Rantau, melakukan tajak (pengeboran) sumur minyak
RNT-PA7 yang berada di Desa Kebun Rantau, Kecamatan Rantau, Aceh
Tamiang, sekitar 10 kilometer arah timur Kota Kuala Simpang.
Kepala Layanan Operasi Field Rantau, Tergiah Sembiring, mengatakan, penajakan sumur minyak tersebut memang merupakan rencana kerja tahun 2012 Pertamian EP Rantau. Lokasi sumur ditajak menggunakan Rig. CWKT 210B/2A milik Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) kapasitas 400 HP. “Rencananya sumur minyak tersebut di bor hingga kedalaman akhir 750 Meter Measured Depth (MMD) dari lantai bor,” ujarnya kepada Serambi, Jumat (29/6).
Tajakkan tersebut dimulai sejak 15 Juni 2012 dengan estimasi jangka waktu pelaksanaan selama 20 hari pengeboran. Tujuan dari pengeboran ini untuk menghasilkan hidrokarbon di struktur Rantau, khususnya lapisan Z-600. “Sumur RNT-PA7 setelah berproduksi menjadi sumur P-417” imbuhnya.
Field Manager Rantau, Jayasuria Danuatmaja, dalam sambutannya mengimbau kepada pekerja dan pekarya yang terlibat selama proses pengeboran agar senantiasa mematuhi serta mentaati aturan dan aspek Health Safety & Environment (HSE) dalam menjalankan tugas, untuk menghindari hal-hal yang dapat menghambat atau merugikan perusahaan.
“Kami juga mengharapkan dukungan dari Pemkab Aceh Tamiang, tokoh masyarakat, alim ulama dan seluruh masyarakat yang berada dilingkungan operasional, agar kiranya mendukung terlaksananya kegiatan pengeboran dengan baik,” ujar Jayasuria.
Agar proses tajakan berjalan lancar, dalam kesempatan tersebut Field Manager PT Pertamian EP Jayasuria Danuatmaja juga melakukan penyerahan santunan kepada 100 anak yatim dan kaum dhuafa yang berada disekitar lokasi penajakan sumur. | M. Nasir, Serambinews
Kepala Layanan Operasi Field Rantau, Tergiah Sembiring, mengatakan, penajakan sumur minyak tersebut memang merupakan rencana kerja tahun 2012 Pertamian EP Rantau. Lokasi sumur ditajak menggunakan Rig. CWKT 210B/2A milik Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) kapasitas 400 HP. “Rencananya sumur minyak tersebut di bor hingga kedalaman akhir 750 Meter Measured Depth (MMD) dari lantai bor,” ujarnya kepada Serambi, Jumat (29/6).
Tajakkan tersebut dimulai sejak 15 Juni 2012 dengan estimasi jangka waktu pelaksanaan selama 20 hari pengeboran. Tujuan dari pengeboran ini untuk menghasilkan hidrokarbon di struktur Rantau, khususnya lapisan Z-600. “Sumur RNT-PA7 setelah berproduksi menjadi sumur P-417” imbuhnya.
Field Manager Rantau, Jayasuria Danuatmaja, dalam sambutannya mengimbau kepada pekerja dan pekarya yang terlibat selama proses pengeboran agar senantiasa mematuhi serta mentaati aturan dan aspek Health Safety & Environment (HSE) dalam menjalankan tugas, untuk menghindari hal-hal yang dapat menghambat atau merugikan perusahaan.
“Kami juga mengharapkan dukungan dari Pemkab Aceh Tamiang, tokoh masyarakat, alim ulama dan seluruh masyarakat yang berada dilingkungan operasional, agar kiranya mendukung terlaksananya kegiatan pengeboran dengan baik,” ujar Jayasuria.
Agar proses tajakan berjalan lancar, dalam kesempatan tersebut Field Manager PT Pertamian EP Jayasuria Danuatmaja juga melakukan penyerahan santunan kepada 100 anak yatim dan kaum dhuafa yang berada disekitar lokasi penajakan sumur. | M. Nasir, Serambinews