Penyidik KPK harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengusut kasus Angelina Sondakh karena politisi Demokrat itu menyangkal mentah-men...
Penyidik KPK harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengusut
kasus Angelina Sondakh karena politisi Demokrat itu menyangkal mentah-mentah
sangkaan KPK. Lembaga antikorupsi itu pun mengumpulkan berbagai keterangan dan
data untuk 'mengepung' Angie dari berbagai penjuru.
Sebelum masuk ke dalam pokok perkara kasus wisma atlet dan Kemendiknas, penyidik harus terlebih dahulu membuktikan bahwa Angie memiliki BlackBerry dan melakukan perbincangan dengan Mindo Rosalina Manulang. Alasannya, percakapan dua perempuan ini menjadi salah satu dasar surat dakwaan untuk Angie kelak.
Nah, untuk membuktikan hal itu, KPK memanggil sejumlah pihak, di antaranya para jurnalis foto yang memiliki dokumentasi Angie tengah mengenggam blackberry sebelum awal 2010. Beberapa jurnalis foto yang pernah dipanggil KPK antara lain, fotografer Kapanlagi.com, Budi Juwono dan fotografer Harian Tribun Timur, Abbas Sandji.
Setelah mengantongi bukti Angie memiliki BB, KPK lantas 'menutup pergerakan' Angie di sisi yang lain. Penyidik meminta keterangan para anggota tim pencari fakta dari Partai Demokrat, untuk mendapatkan testimoni bahwa Angie pernah mengakui penerimaan terkait kasus wisma atlet. Seperti diketahui tim itu dibentuk tak lama setelah kasus wisma atlet yang menjerat M Nazaruddin muncul di permukaan.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto membenarkan pemanggilan para jurnalis foto itu memang sebagai salah satu bentuk strategi guna meng-counter bantahan Angie. Namun untuk pemanggilan anggota tim pencari fakta Demokrat, dia mengaku tidak tahu.
"Kalau para jurnalis foto itu iya, itu untuk mengklarifikasi bahwa Angie tidak punya BlackBerry. Untuk TPF yang Anda maksudkan itu saya belum mendapatkan informasinya dari penyidik," ujar Bambang di Jakarta Senin (25/6/2012).
Ketika hadir sebagai saksi di persidangan, Angie mengatakan baru mempunyai BB pada akhir 2010. Praktis bantahan Angie ini juga menampik bukti yang sudah nyata adanya yakni antara mendiang istri Adjie Masaid ini dengan Rosa terkait permintaan fee pembangunan wisma atlet. | Detik
Sebelum masuk ke dalam pokok perkara kasus wisma atlet dan Kemendiknas, penyidik harus terlebih dahulu membuktikan bahwa Angie memiliki BlackBerry dan melakukan perbincangan dengan Mindo Rosalina Manulang. Alasannya, percakapan dua perempuan ini menjadi salah satu dasar surat dakwaan untuk Angie kelak.
Nah, untuk membuktikan hal itu, KPK memanggil sejumlah pihak, di antaranya para jurnalis foto yang memiliki dokumentasi Angie tengah mengenggam blackberry sebelum awal 2010. Beberapa jurnalis foto yang pernah dipanggil KPK antara lain, fotografer Kapanlagi.com, Budi Juwono dan fotografer Harian Tribun Timur, Abbas Sandji.
Setelah mengantongi bukti Angie memiliki BB, KPK lantas 'menutup pergerakan' Angie di sisi yang lain. Penyidik meminta keterangan para anggota tim pencari fakta dari Partai Demokrat, untuk mendapatkan testimoni bahwa Angie pernah mengakui penerimaan terkait kasus wisma atlet. Seperti diketahui tim itu dibentuk tak lama setelah kasus wisma atlet yang menjerat M Nazaruddin muncul di permukaan.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto membenarkan pemanggilan para jurnalis foto itu memang sebagai salah satu bentuk strategi guna meng-counter bantahan Angie. Namun untuk pemanggilan anggota tim pencari fakta Demokrat, dia mengaku tidak tahu.
"Kalau para jurnalis foto itu iya, itu untuk mengklarifikasi bahwa Angie tidak punya BlackBerry. Untuk TPF yang Anda maksudkan itu saya belum mendapatkan informasinya dari penyidik," ujar Bambang di Jakarta Senin (25/6/2012).
Ketika hadir sebagai saksi di persidangan, Angie mengatakan baru mempunyai BB pada akhir 2010. Praktis bantahan Angie ini juga menampik bukti yang sudah nyata adanya yakni antara mendiang istri Adjie Masaid ini dengan Rosa terkait permintaan fee pembangunan wisma atlet. | Detik