Menteri Pekerjaan Umum merasa jengkel pinjaman dari Exim Bank of China untuk tiga proyek besar belum juga cair. Proyek yang akan didana...
Menteri Pekerjaan Umum merasa jengkel pinjaman dari Exim Bank of China untuk tiga proyek besar belum juga cair. Proyek yang akan didanai China tersebut diantaranya proyek Jembatan Tayan (teluk Kendari), Jalan Tol Medan-Kualanamu, dan Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).
"Menteri luar negeri sudah mulai memberikan juga teguran kepada pemerintah sana, mudah-mudahan dalam waktu singkat sudah cair," ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmato di kantornya, Senin (25/6).
Dia mengakui yang baru disetujui oleh pemerintah China batu proyek jembatan Jembatan Tayan, Sulawesi Tenggara. Sedangkan untuk jalan tol Medan-Kualanamu dan Cisumdawu belum disetujui. "Sebetulnya mereka kalau saya tanya bukannya tidak setuju. Tapi mereka proses, saya jengkel kenapa prosesnya lama," ujarnya.
Djoko berharap pencairan dana proyek tersebut bisa cepat dilakukan karena pemerintah telah menandatangani kontrak."Kalau mereka setuju nanti akan ada loan agreement untuk individual proyek itu, baru bisa cair," ungkapnya. Pihaknya sudah mendatangi Duta Besar Indonesia di China dan Duta Besar China di dalam negeri untuk mempertanyakan kesulitan pencairan dana tersebut.
Sebelumnya pemerintah telah bersepakat menggunakan dana pinjaman dari China sebesar sebesar USD 403 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun yang diperuntukan untuk tol Cisumdawu sebesar USD 200 juta, ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi mencapai USD 137 juta, dan jembatan Teluk Kendari mencapai USD 66 juta. | Sri Wiyanti,Merdeka.com