Pengakuan sebagai utusan Tuhan alias nabi kembali terjadi. Di Maluku Utara, seorang perempuan bernama lengkap Ashriyanti Samuda, 30 tah...
Pengakuan sebagai utusan Tuhan alias nabi kembali terjadi.
Di Maluku Utara, seorang perempuan bernama lengkap Ashriyanti Samuda, 30 tahun,
warga Kabupaten Kepulauan Sula, mengklaim dirinya sebagai seorang rasul (nabi).
Pengakuan sebagai nabi itu diketahui Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Maluku Utara sejak dua bulan lalu. Namun, MUI Maluku Utara baru memanggil
yang bersangkutan untuk disidang pada 15 Juni lalu.
Saat disidang, Ashriyanti tetap berkeras mengklaim dirinya
sebagai utusan Tuhan. Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan
MUI Maluku Utara, Rabia M Alhadar, saat pelantikan pengurus MUI Kabupaten Pulau
Morotai, Jumat, 29 Juni 2012 kemarin.
Rabia mengatakan, pengakuan Ashriyanti sebagai nabi muncul
pada pertengahan Mei 2012 lalu. Mencuatnya pengakuan "nabi palsu"
oleh Ashriyanti ini lantaran
diterbitkannya sebuah buku dengan judul Pemimpin yang Diutus
Cahaya dari Indonesia Timur for Presiden
RI 2014.
Setelah diteliti, buku tersebut tidak memiliki penerbit yang
jelas. Diduga buku tersebut dicetak sendiri oleh Ashriyanti. Beruntung,
buku yang intinya mengklaim penulis sebagai utusan Tuhan itu belum beredar luas
di masyarakat.
"Kita sudah panggil dia untuk berdialog dan kita
sidangkan dia. Dia seolah mengklaim dirinya seorang nabi sebagai utusan
Allah," kata Rabia.
Menariknya, lanjut Rabia, saat MUI bertanya tentang jumlah
umat yang sudah mengikutinya, dengan santai Ashriyanti mengklaim semua orang
adalah umatnya.
"Dia malah menjawab, Anda-anda ini umat saya,"
kisah Rabia.
Sejauh ini, MUI Maluku Utara sendiri belum bisa
mengindentifikasi jumlah pengikut "nabi palsu" ini. Sebab, menurut
Rabia, cara penjaringan pengikut Ashriyanti dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Namun, diduga pengikut Ashriyanti ada di Kepulauan Sula dan di Ternate. Saat
ini, aktivitas Ashriyanti berada dalam pengawasan MUI Maluku Utara.
"Dia ini PNS di Sula. Kini dia melakukan aktivitas
sembunyi-sembunyi di Sabia (salah satu kelurahan di Kota Ternate Tengah).
Bahkan, dia ada pengikutnya," tambah Rabia.
Rabia kembali menambahkan, status Ashriyanti sebagai PNS di
Kepulauan Sula pun diduga tidak lagi aktif. Hal tersebut karena yang
bersangkutan jarang beraktivitas sebagai PNS.
Atas nama MUI Maluku Utara, Rabia lantas mengimbau kepada
seluruh umat Muslim Maluku Utara agar tidak terpancing dengan ajaran-ajaran
yang sesat seperti dibawakan oleh Ashriyanti.
"Karena dalam Al Quran sudah menjelaskan bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah yang paling terakhir. Bila ada yang mengaku
sebagai nabi di zaman sekarang ini, maka itu dikategori ajaran sesat yang
dirasuki oleh syaitan," imbau Rabia.| Kompas.com, Foto : Ilustrasi/Google