Pengamat intelijen Marsekal Muda (purn) Prayitno Ramelan meyakini bahwa kesaksian anggota Kopassus Sertu Abdul Harris yang melaporkan ...
Pengamat intelijen Marsekal Muda (purn) Prayitno Ramelan
meyakini bahwa kesaksian anggota Kopassus Sertu Abdul Harris yang melaporkan
temuan adanya jenazah pilot berparasut di tempat kejadian jatuhnya pesawat
Sukhoi sebagai benar. Prayitno meyakini keterangan anggota Kopassus itu pembuka
penyelidikan selanjutnya.
"Salah satu syarat menjadi anggota Kopassus adalah
sudah mengikuti Separkoad (Sekolah Para dan Komando TNI AD), artinya dia juga
penerjun. Nah, di situlah asumsi saya mengatakan bahwa Haris faham dan bisa
membedakan yang namanya parasut dengan perlengkapan terbang lainnya," kata
Prayitno sebagaimana disampaikannya melalui tulisan di Kompasiana, Rabu (16/5)
dinihari tadi.
Prayitno dalam tulisannya di media sosial itu menyertakan
video yang diunggah dari
Youtube mengenai wawancara Sertu Abdul Harris dengan wartawan stasiun
televisi MetroTV. Menurut dia, keterangan Harris ini sangat penting sebagai
pembuka jalan penyelidikan jatuhnya pesawat sipil Sukhoi lebih lanjut.
"Aneh, itulah yang kita rasakan, bahwa informasi kecil itu akan menjadi
sangat penting dalam penyelidikan kecelakaan pesawat terbang," tulisnya.
Penjelasan soal adanya parasut yang mengembang di lokasi
jatuhnya Sukhoi SSJ100 itu menurut Prayitno dibenarkan dan dijelaskan oleh
Ketua KNKT Rusia, Serge Korostiev, yang mengatakan parasut memang menyatu
dengan peralatan untuk bertahan hidup (survival kit), yang disimpan pesawat
bersama peralatan lainnya. ”Parasut berada di dalam satu boks kontainer yang
merupakan survival kit kalau pesawat harus mendarat secara darurat,” kata
Korostiev melalui penerjemah saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma,
Selasa (15/5/2012), sebagaimana ditulis Prayitno.
"Kini kita menjadi jelas bahwa SSJ100 tersebut
memang dilengkapi dengan parasut, berarti informasi dari Sertu Abdul Harris
benar adanya. Hanya yang belum jelas dan perlu penjelasan bagaimana parasut
terpasang ke tubuh pilot itu. Yang jelas parasut dengan survival kit terlempar
saat terjadi impact dan mungkin terlempar bersama-sama dengan pilot, atau pilot
sudah memakai parasut sebelum terjadinya impact. Itulah misteri yang belum
terjawab, dan ini penting sekali nilai informasi intelijennya,"
demikian Prayitno.
Editor : Yeddi
Sumber : Kompas.com