Di beberapa negara telah melegalkan ganja atau mariyuna untuk keperluan medis. Bahkan di Amerika Serikat, zat aktif dalam ganja dikemas dan...
Di beberapa negara telah melegalkan ganja atau mariyuna untuk keperluan medis. Bahkan di Amerika Serikat, zat aktif dalam ganja dikemas dan dijual dalam bentuk minuman ringan yang digemari kaum muda.
Clay Butler, pengusaha minuman ringan asal California baru-baru ini memproduksi minuman bersoda yang mengandung Tetrahydrocannabinol (THC) berkadar 35-65 mg/botol. THC merupakan bahan aktif dalam daun ganja yang memiliki efek halusinogenik atau menyebabkan seseorang berhalusinasi. Dalam dunia medis, THC sering dimanfaatkan sebagai obat meski di sebagian besar negara legalitasnya masih kontroversial. Selain sebagai halusinogenik, THC juga dipakai untuk mencegah Alzheimer, mengatasi nyeri Arthritis dan mengatasi depresi. Namun seperti halnya rokok, menghisap ganja untuk mendapatkan efek THC juga bisa memicu kanker. Menurut penelitian, beberapa racun dalam asap ganja bisa menyebabkan kanker paru-paru dan tenggorokan.
Terinspirasi dari efek samping asap ganja,
Nama dagang yang dipakai
Di California, mengemas ganja ke dalam minuman ringan sebenarnya bukan hal baru. Soda rasa ganja sudah banyak dijual, namun hanya dalam skala kecil sementara