Pihak Kepolisian Chicago, Amerika Serikat (AS), terpaksa berhadapan dengan pengunjuk rasa antiperang, di tengah berlangsungnya KTT North Atl...
Pihak Kepolisian Chicago, Amerika Serikat (AS), terpaksa berhadapan dengan pengunjuk rasa antiperang, di tengah berlangsungnya KTT North Atlantic Treaty Organization (NATO). 60 orang dilaporkan ditangkap dalam kejadian ini.
Unjuk rasa itu dihadiri oleh sekira tiga ribu orang dan pada awalnya berlangsung dengan damai. Tetapi beberapa lama kemudian, protes ini justru berujung pada bentrokan antara pengunjuk rasa dan pihak keamanan.
Bentrokan dilaporkan berlangsung di Chicago Park, yang lokasinya berdekatan dengan pertemuan itu berlangsung. KTT NATO ini dihadiri oleh para pemimpin negara sekutu NATO dan mereka membahas tentang perang di Afghanistan.
Insiden bentrokan pecah saat polisi memerintahkan para pelaku protes membubarkan diri atau diancam dengan penjara. Sebagian besar pengunjuk rasa menuruti perintah itu, tetapi ratusan lainnya justru mengabaikan imbauan tersebut dan kericuhan tidak dapat dihindari.
Seorang pengunjuk rasa mengaku kepalanya dipukul oleh pihak kepolisian. Dirinya pun menyesalkan tindakan keras dari polisi.
"Inilah bentuk brutalitas pihak kepolisian. Kami hanya ini melakukan unjuk rasa tetapi polisi justru menyerang kami," ujar seorang mahasiswa Ryan Zielinski, seperti dikutip Reuters, Senin (21/5/2012).
Namun pihak Kepolisian Chicago mengatakan, pihak telah bertindak sesuai dengan prosedur. Polisi membela diri bahwa mereka sudah mengeluarkan peringatan kepada para demonstran.
"Meski memang ada bentrokan dengan para pengunjuk rasa, Kepolisian Chicago telah bertindak profesional dan berusaha membubarkan para pengunjuk rasa yang menolak membubarkan diri," ucap juru bicara pemerintah Kota Chicago, Melissa Stratton.
Reuters melihat ada tiga pengunjuk rasa menderita luka pada bagian kepalanya. Sementara seorang pengunjuk rasa lainnya tampak menutupi matanya dan seorang perempuan meringkih kesakitan akibat rasa sakit pada perutnya. Sedangkan beberapa pengunjuk rasa lainnya tampak keletihan akibat cuaca panas yang mewarnai Chicago.| Fajar Nugraha, Okezone
Unjuk rasa itu dihadiri oleh sekira tiga ribu orang dan pada awalnya berlangsung dengan damai. Tetapi beberapa lama kemudian, protes ini justru berujung pada bentrokan antara pengunjuk rasa dan pihak keamanan.
Bentrokan dilaporkan berlangsung di Chicago Park, yang lokasinya berdekatan dengan pertemuan itu berlangsung. KTT NATO ini dihadiri oleh para pemimpin negara sekutu NATO dan mereka membahas tentang perang di Afghanistan.
Insiden bentrokan pecah saat polisi memerintahkan para pelaku protes membubarkan diri atau diancam dengan penjara. Sebagian besar pengunjuk rasa menuruti perintah itu, tetapi ratusan lainnya justru mengabaikan imbauan tersebut dan kericuhan tidak dapat dihindari.
Seorang pengunjuk rasa mengaku kepalanya dipukul oleh pihak kepolisian. Dirinya pun menyesalkan tindakan keras dari polisi.
"Inilah bentuk brutalitas pihak kepolisian. Kami hanya ini melakukan unjuk rasa tetapi polisi justru menyerang kami," ujar seorang mahasiswa Ryan Zielinski, seperti dikutip Reuters, Senin (21/5/2012).
Namun pihak Kepolisian Chicago mengatakan, pihak telah bertindak sesuai dengan prosedur. Polisi membela diri bahwa mereka sudah mengeluarkan peringatan kepada para demonstran.
"Meski memang ada bentrokan dengan para pengunjuk rasa, Kepolisian Chicago telah bertindak profesional dan berusaha membubarkan para pengunjuk rasa yang menolak membubarkan diri," ucap juru bicara pemerintah Kota Chicago, Melissa Stratton.
Reuters melihat ada tiga pengunjuk rasa menderita luka pada bagian kepalanya. Sementara seorang pengunjuk rasa lainnya tampak menutupi matanya dan seorang perempuan meringkih kesakitan akibat rasa sakit pada perutnya. Sedangkan beberapa pengunjuk rasa lainnya tampak keletihan akibat cuaca panas yang mewarnai Chicago.| Fajar Nugraha, Okezone
