Telah lama Roman Abramovich memimpikan klub miliknya Chelsea meraih gelar juara Liga Champions. Sejak awal membeli klub London itu, Ab...
Telah lama Roman Abramovich memimpikan klub miliknya Chelsea
meraih gelar juara Liga Champions. Sejak awal membeli klub London itu, Abramovich
telah mengeluarkan “berkarung-karung” uang demi menggapai impian menjadi juara
eropa.
Sudah banyak pemain bintang yang dibeli. Demikian pula
pelatih ternama yang direkrut. Namun justru di tangan Roberto Di Matteo yang
hanya berstatus pelatih sementara, mimpi Abramovich tercapai.
Saat dibeli Abramovich di tahun 2003, Chelsea masih
ditangani oleh Claudio Ranieri. Karena tak puas dengan pelatih asal Italia itu,
Abramovich mendepak Ranieri, dan merekrut Jose Mourinho yang baru saja membawa
Porto menjadi juara Liga Champions 2004.
Mourinho kemudian dipecat tahun 2007, karena tak kunjung
membawa Chelsea juara Liga Champions. Saat Mou didepak, Avram Grant datang
menggantikan. Namun ia hanya bertahan setahun, karena pada musim 2008 pelatih
asal Israel itu ikut dipecat. Ia pelatih asal Brasil, Luis Felipe Scolari, yang
pernah membawa Seleccao juara Piala Dunia 2002.
Scolari rupanya juga tak bertahan lama. Pada pertengahan
musim 2008, ia ‘diusir’ dari Stanford Bridge, dan digantikan Guus Hiddink, yang
saat itu juga berstatus pelatih Timnas Rusia.
Hiddink hanya menjadi pelatih sementara. Awal musim 2009,
Abramovic merektur Carlo Ancelotti dari AC Milan. Namun Don Carlo juga dipecat
pada musim 2011, dan digantikan Andre Villas-Boas di awal musim 2011/2012.
Prestasi Chelsea yang menurun di tangan Villas-Boas, membuat
Abramovich kembali kecewa. Villas-Boas pun hanya bertahan setengah musim, dan
digantikan oleh Roberto Di Matteo.
Rupanya di tangan Di Matteo Chelsea menemukan
keberuntungannya. Buktinya mereka berhasil mengalahkan Bayern Muenchen di final
Liga Champions, sekaligus memastikan diri meraih gelar juara untuk pertama
kalinya.
Editor : Yeddi
Sumber : Tribunews.com