Tim forensik masih melakukan rekapitulasi jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 yang menabrak tebing curam Gunung Salak...
Tim forensik masih melakukan rekapitulasi jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 yang menabrak tebing curam Gunung Salak, Rabu, 9 Mei 2012.
"Sampai hari ini pemeriksaan 27 kantong telah selesai, yang terdiri atas 22 kantong jenazah berisi bodyparts dan 5 kantung properti milik korban," kata Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia, Komisaris Besar Polisi Anton Castilani, Selasa, 15 Mei 2012.
Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan rekapitulasi tehadap semua hasil pemeriksaan. "Hasilnya akan kami laporkan pada konferensi pers besok siang," kata dia. Untuk kesekian kalinya, Anton menegaskan, tidak ada tubuh korban yang diangkat dari lokasi dalam kondisi utuh. "Tidak pernah ditemukanbody part yang utuh," tambah dia. Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian mengumumkan, tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) dari Markas Besar Kepolisian menemukan 22 sidik jari dari potongan tubuh korban pesawat Sukhoi Superjet 100."Memang proses yang dilakukan adalah proses yang panjang, butuh waktu, kecermatan dan ketelitian. Kemarin kami melibatkan tim Inafis Polri, ada 22 sidik jari yang bisa diambil dari bodypart dari evakuasi di Gunung Salak," kata Juru Bicara Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Senin, 14 Mei 2012.Meski demikian, tim ini belum mendapatkan identitas dari temuan sidik jari itu. "Proses masih berlangsung dengan melibatkan tim patologis," kata Boy.Untuk mengidentifikasi jasad korban, telah dilibatkan lima tim, yaitu tim Patologi, Antropologi, DNA, Gigi dan Sidik Jari.Editor : Anto
Sumber :Vivanews.com