Otoritas Teheran telah menggantung Majid Jamali Fashi (24), agen intelijen Israel, Mossad, karena membunuh seorang ahli nuklir Iran pa...
Otoritas Teheran telah menggantung Majid Jamali Fashi (24),
agen intelijen Israel, Mossad, karena membunuh seorang ahli nuklir Iran pada tahun
2010. Informasi itu dirilis oleh media pemerintah Iran, Selasa (15/5/2012).
Fashi digantung di penjara Evin, Teheran, setelah dijatuhi
hukuman mati pada Agustus tahun lalu. Dia sebelumnya didakwa bersalah membunuh
Massoud Ali-Mohammadi setelah mengakui kejahatannya. Ali-Mohammadi tewas
pada Januari 2010 ketika bom meledak di sepeda motor di luar rumahnya di
Teheran.
Laporan hari Selasa mengatakan, Fashi telah melakukan
perjalanan luar negeri pada beberapa kesempatan untuk menerima pelatihan Mossad
sebelum kembali ke Iran untuk merencanakan pembunuhan itu.
Analis Barat mengatakan, Ali-Mohammadi (50), profesor
Universitas Teheran, sebenarnya memiliki peran yang terbatas dalam program
nuklir Iran yang sensitif itu.
Serangan paling baru pada seorang ilmuwan Iran terjadi pada
Januari lalu. Mostafa Ahmadi Roshan, Wakil Direktur Fasilitas Pengayaan Uranium
Natanz, tewas ketika sebuah bom magnetik yang diletakkan di kendaraannya
meledak.
Teheran telah menuduh Israel dan AS membunuh empat ilmuwan
Iran untuk menyabotase program nuklirnya yang kontroversial. Washington
membantah peran AS, sementara Israel menolak berkomentar.
Bulan lalu, para pejabat intelijen Iran mengatakan, pihaknya
telah menangkap 15 tersangka pelaku "teror besar dan jaringan sabotase
yang terkait dengan rezim Zionis". Kelompok itu merencanakan membunuh
seorang ilmuwan Iran pada Februari, kata pihak berwenang di Teheran.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague
memperingatkan Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Iran jika
gagal untuk mengambil langkah konkret untuk meredakan kekhawatiran
internasional atas program nuklirnya.
Editor : Yeddi
Sumber : Kompas.com