Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengklaim dirinya sebagai satu-satunya calon presiden dari partai berlambang pohon beri...
Ketua Umum Partai Golkar,
Aburizal Bakrie mengklaim dirinya sebagai satu-satunya calon presiden dari
partai berlambang pohon beringin tersebut. Artinya, tidak ada capres lain dari
Golkar selain politisi yang kerap disapa Ical tersebut. "Tidak ada sama
sekali calon lain yang dibicarakan untuk menjadi capres selain saya,"
tutur Ical dalam jumpa pers usai Rapat Pleno di DPP Partai Golkar, Jakarta , Jumat (27/4).
Dasar ungkapan Ical adalah
hasil rekomendasi Rapimnas II, dimana hasil pembicaraan didalamnya dinilai
mengikat. "Yang dipakai adalah keputusan Rapimnas II untuk penetapan dan
pengukuhan Aburizal Bakrie sebagai capres," katanya.
Keputusan ini dinilai Ical
harus dilaksanakan, karena kalau tidak, akan dianggap pelanggaran aturan
organisasi. "Kita harus patuh," sebut dia.
Rapat pleno yang digelar
di DPP Golkar dipimpin Aburizal Bakrie. Tokoh Golkar yang hadir antara lain
Idrus Marham, Theo Sambuaga, Leo Nababan, dan Nurul Arifin.
Sementara itu, DPD II
Golkar tidak dianggap dalam rapimnassus Golkar mendatang. Penetapan capres pada
rapimnassus nanti hanya melibatkan sampai pengurus DPD tingkat
I. Dibawahnya tidak dilibatkan lagi.
Wakil Ketua Umum Golkar,
Theo L Sambuaga, menyatakan DPD tingkat II hanya berperan sebagai peninjau.
"Mereka tidak punya hak suara. Ini sudah diatur dalam AD/ART Golkar,"
ujar Theo Sambuaga.
Dalam aturan
keorganisasian, pemilik hak suara hanyalah pengurus di tingkat provinsi yakni
33 DPD tingkat I termasuk 10 organisasi masyarakat (Ormas) Golkar. AD/ART
Golkar sudah jelas, peserta rapimnas itu pimpinan provinsi dan 10 ormas.
Tata cara dan mekanisme
penetapan capres akan dibahas dalam Rapimnassus. Siapa calon presiden yang
diusung daerah termasuk data hasil survei terbaru akan menjadi ukuran untuk
mengajukan calon. "Bagaimana pencalonanannya, siapa saja yang bisa
mengajukan calon, aturan tata cara penetapan capres semua dibahas dan
ditetapkan di Rapimnasus," sebut dia.