Dugaan praktik penyelewengan dan suap di Jembatan Timbang Seumadam sudah dalam tahap penyelidikan Po lres Aceh Tamiang. Berdasarkan hasil i...
“Tidak sedikit pengemudi yang mengeluhkan kelakuan oknum petugas jembatan timbang itu. Mereka diwajibkan merogoh ratusan ribu rupiah jika ingin AMAN melintasi kawasan jembatan timbang bagi truk maupun angkutan lainnya yang melebihi tonase dan yang tidak menuruti kemauan oknum tersebut akan di lakukan penilangan,” ungkap Zulherman.
Berdasarkan pantauan visual yang dilakukan anggota SWAT di jembatan timbang menemukan peluang yang mengindikasikan oknum petugas untuk melakukan tindakan penyelewengan dan suap. Seperti sistem penghitung muatan beban yang masih menggunakan sistem manual, padahal seharusnya sudah menggunakan system online agar dapat dipantau oleh pusat. Sehingga seorang kernet truck tidak akan berani turun dari truk dan langsung menyodorkan buku KIR/Speksi yang di selipkan beberapa lembar uang puluhan ribu rupiah.
"Ironisnya, bangunan gudang yang seyogyanya digunakan untuk menampung barang-barang yang dibawa oleh truk angkutan apabila melebihi tonase, beralih fungsi menjadi bilik-bilik (kamar) memiliki fasilitas layaknya hotel berbintang," katanya.
Menurut Ketua SWAT, pihak aparat penegak hukum yang sudah menerima laporan dari Organisasi Wartawan Lokal itu secara lisan, sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan perbuatan dugaan penyelewengan dan suap di Jembatan Timbang Seumadam itu.
“Di khawatirkan apabila perbuatan oknum Petugas Jembatan Timbang terus berlangsung, infrastruktur jalan antar propinsi akan hancur karena seringnya dilalui truk yang melebihi tonase standar JBI,” sebut Zulherman. | (Rico. F)