HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Rutinitas Merawat Jalan di Jembatan Seumadam

Kualasimpang - Sedikitnya 16 truk bermuatan batu dolomite terpaksa antri menunggu sampai selesainya berbaikan lantai jembatan Seumadam yang...

Kualasimpang - Sedikitnya 16 truk bermuatan batu dolomite terpaksa antri menunggu sampai selesainya berbaikan lantai jembatan Seumadam yang jebol. Jebolnya lantai jembatan tersebut tak terlepas akibat muatan truk yang melebihi kapasitas tonase.

Mobil berat jenis truk interkular dan dam truk yang bermuatan batu dolomite sampai membubung bak yang tanpa memikirkan kelas jalan tersebut, diduga akan membawa muatannya kesalah satu daerah di Sumatera Utara.

Sumber dilapangan menyebutkan, behwa kerap terjadi kerusakan pada lantai jembatan Seumadam. Hal itu dipicu oleh pengangkut yang membawa muatan tanpa disertai atruran dan perasaan. Sehingga setiap bulannya terjadi kerusakan pada lantai jembatan yang menyebabkan pengguna jalan terjebak kemacetan.

Anehnya, sumber menyebutkan, meskipun didaerah itu banyak peusahaan bonafid yang beroperasi membuka usaha perkebunan, namun hanya satu perusahaan yang bergerak  dibidang pengolahan kelapa sawit  (PKS) yang perduli terhadap keadaan jalan maupun jembatan didaerah itu.

“Didaerah sini kan cukup banyak perusahaan besar dan kecil, dan semua perusahaan itu menggunakan jasa jalan dan jembatan Seumadam ini setiap hari. Namun yang yang sangat disayangkan, kenapa PT Pati Sari aja yang merawat jalan dan jembatan ini. Sementara mereka (perusahaan lain-red) hanya tutup mata dan berpangku tangan saja”, ungkap sumber.

Jembatan Seumadam merupakan urat nadi bagi kelancaran arus hubungan di wilayah 4 Kecamatan, yakni Kecamatan Tenggulun, Kecamatan Tamiang Hulu, Kecamatan Bandar Pusaka dan sebagian Kecamatan Kejuruan Muda. Sedangkan perusahaan besar selain PT Pati Sari adalah PTPN 1 Pulau Tiga, PT Mopoli Raya, PT sochfindo serta puluhan  perusahaan swasta dan perusahaan kecil lainnya.

Namun hanya PT Pati Sari yang sangat perduli dalam hal kerjasama dengan Pemerintah terhadap pembangunan dan perawatan jalan dan jembatan. Hal itu dilakukan PT Pati Sari secara rutin dan berkesinambungan sejak perusahaan itu masuk kedaerah Kabupaten Aceh Tamiang.

Manager PT Pati Sari, Edy sangat menyayangkan pengelola truk yang bermuatan melebihi kapasitas tonase. Hal itu kata Edy sangat berdampak terhadap daya tahan jalan dan jembatan. Edy juga menyayangkan pihak perusahaan lain yang kurang bekerja sama dalam pemeliharaan jalan dan jembatan.

“Seharusnya perusahaan yang ada didaerah ini turut ambil bagian dalam pembangunan daerah. Sehingga perusahaan tersebut memang benar benar berarti dan bermanfaat bagi warga yang ada dilingkungan perusahaan dan khususnya bagi masyarakat luas”, papar Edy ketika dikonfirmasi, Rabu (14/3) diruang kerjanya.

Edy menambahkan, jika sesama perusahaan dapat bekerja sama dalam merawat jalan didaerah itu, niscaya badan jalan maupun jembatan akan lebih baik lagi kondisinya. Namun kenyataannya, kata Edy, sejauh ini pihak perusahaan lain belum meau meninjukkan niat baiknya dalam membangun daerah secara bersama sama, dalam hal ini tentan perawatan jalan dan jembatan.

Sehingga seolah olah, dalam perbaikan(perawatan) jalan dan jembatan hanya berharap kepada satu perusahaan saja, yakni PT Pati Sari. “PT Pati Sari sudah menjadi ketegantungan bagi perusahaan perkebunan lain yang ada didaerah ini”, ungkap salah seorang pengguna jalan. Soeparmin