Dengan tidak menyalanya lampu jalan diperbatasan Aceh – Sumatera Utara (Langkat Tamiang) sejak beberapa lama mangakibatkan jalan Medan Banda...
Dengan tidak menyalanya lampu jalan diperbatasan Aceh – Sumatera Utara (Langkat Tamiang) sejak beberapa lama mangakibatkan jalan Medan Banda Aceh didaerah pebatasan menjadi gelap gulita.
Bahkan tidak berfungsinya lampu penerangan jalan umum juga terjadi disejumlah titik, termasuk lampu penerangan jalan dua jalur dikawasan depan komplek perkantoran Pemkab Aceh Tamiang dan kawasan bukit semadam Kecamatan Kejuruan Muda.
Pantauan yang terlihat, sebanyak 50 tiang lampu dikawasan pintoe Aceh (perbatasan Aceh - Langkat Sumut) hanya 1 buah bohlam saja yang tampak menyala yang posisinya persis berdampingan dengan gapura selamat datang.
Sementara dikawasan tanjakan bukit Seumadam, tidak satupun lampu yang terlihat manyala. Sehingga daerah yang rawan terhadap kecelakaan dan jauh dari hunian masyarakat menjadi gelap gulita, selain itu diseputaran daerah tanjakan bukit Seumadam itu sering terjadi kecelakaan.
Amiruddin Y juga mengakui kalau lampu penerangan pada jalan dua jalur didepan komplek perkantoran Pemkab Aceh Tamiang, di Karang Baru sejak depan Kantor Kejari Kualasimpang lama hingga depan pintu gerbang Kantor Bupati hanya 2 buah bohlam saja yang menyala. Sementara puluhan buah bohlam lainnya telah tidak berpungsi lagi karena rusak.
Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Kabupaten Aceh Tamiang, Drs Amiruddin Y saat dikonfirmasi, Selasa (6/3) dikantornya mengatakan, untuk melakukan perbaikan/penggantian bola lampu pada tiang setinggi 12 meter tersebut pihaknya menemukan kendala.
Kendala dimaksud, kata Amiruddin Y berupa alat bantu sejenis tangga panjang. Sebab meskipun Pemkab Aceh Tamiang telah mendapatkan bantuan 1 unit mobil Sky Life dari Pemerintah Provinsi Aceh melalui anggaran tahun 2011 lalu, namun tiang keranjang yang dimiliki mobil tersebut hanya berkepanjangan 9 meter, sedangkan tiang lampu penerangan jalan dimaksud memiliki ketinggian 12 meter.
“Kalau dana perawatan lampu jalan memang sudah dianggarkan melalui dana APBK, tapi kendala untuk perbaikan hanya kita alami pada tangga atau alat panjat tiang saja. Meskipun ada mobil sky life namun hanya mampu menggapai ketinggian 9 meter saja”, tutur Amir.
Untuk menghindari pemadaman lampu yang lebih lama lagi, pihak BLHK Aceh Tamiang akan melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina Rantau terkait alat panjat dimaksud.
Karena menurut Amiruddin, beberapa waktu lalu pihaknya pernah meminjam kran kepada Pertamina untuk alat mengganti lampu penerangan jalan.
Namun sambung Amiruddin lagi, yang menjadi skala prioritas BLHK Aceh Tamiang adalah memperbaiki lampu penerangan pada jalan dua jalur Karang Baru dan kawasan bukit Seumadam. Soeparmin