Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menilai ada gerakan sejumlah oknum yang berusaha untuk menyingkirkannya dari KPK. ...
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menilai ada gerakan sejumlah oknum yang berusaha untuk menyingkirkannya dari KPK. Oleh karena itu, dirinya tak heran jika akhir-akhir ini, pimpinan KPK diisukan pecah di beberapa situs jejaring sosial.
"Seperti di twitter itu saya lihat ada yang berupaya untuk mendeskreditkan dan ingin menendang saya dari KPK," ujarnya saat menggelar jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/3/2012).
Sebelumnya, Senin kemarin (12/3/2012) sekitar 70 orang penyidik KPK menemui pimpinannya untuk menyampaikan keberatan atas pengembalian beberapa rekannya ke institusi asal.
Menurut sumber, alasan pengembalian didasari alasan pribadi Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Zulkarnaen. Pun sumber mengatakan, pimpinan dan penyidik KPK beda pendapat soal penetapan tersangka Miranda Goeltom dan Angelina Sondakh dalam dua perkara korupsi berbeda.
Tim penyidik yang kala itu dipimpin Yurod Saleh berpendapat belum ada cukup bukti untuk menetapkan keduanya sebagai tersangka. Tetapi pimpinan berpendapat sebaliknya.
Bertolak dari beberapa kabar sumber tersebut, Abraham Samad tegas membantah jika dikatakan pengembalian sejumlah penyidik terkait kasus Miranda S Goeltom.
Namun, dirinya mengaku jika penetapan itu atas dorongannya untuk cepat dijadikan tersangka.
Menurut Abraham, pengembalian penyidik, memiliki mekanisme institusi masing-masing. Oleh karenanya, imbuhnya, mengatakan KPK tak memiliki kewenangan untuk mengintervensi instansi lain.
"Tidak benar itu. Apa kehebatan Abraham untuk bisa telpon Jaksa Agung dan Kapolri untuk mengintervensi? Pengembalian penyidik bisa karena kontrak habis, promosi di istansinya, atau KPK menghindari conflict of interest" kata Abraham Samad.
"Seperti di twitter itu saya lihat ada yang berupaya untuk mendeskreditkan dan ingin menendang saya dari KPK," ujarnya saat menggelar jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, Kamis (15/3/2012).
Sebelumnya, Senin kemarin (12/3/2012) sekitar 70 orang penyidik KPK menemui pimpinannya untuk menyampaikan keberatan atas pengembalian beberapa rekannya ke institusi asal.
Menurut sumber, alasan pengembalian didasari alasan pribadi Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Zulkarnaen. Pun sumber mengatakan, pimpinan dan penyidik KPK beda pendapat soal penetapan tersangka Miranda Goeltom dan Angelina Sondakh dalam dua perkara korupsi berbeda.
Tim penyidik yang kala itu dipimpin Yurod Saleh berpendapat belum ada cukup bukti untuk menetapkan keduanya sebagai tersangka. Tetapi pimpinan berpendapat sebaliknya.
Bertolak dari beberapa kabar sumber tersebut, Abraham Samad tegas membantah jika dikatakan pengembalian sejumlah penyidik terkait kasus Miranda S Goeltom.
Namun, dirinya mengaku jika penetapan itu atas dorongannya untuk cepat dijadikan tersangka.
Menurut Abraham, pengembalian penyidik, memiliki mekanisme institusi masing-masing. Oleh karenanya, imbuhnya, mengatakan KPK tak memiliki kewenangan untuk mengintervensi instansi lain.
"Tidak benar itu. Apa kehebatan Abraham untuk bisa telpon Jaksa Agung dan Kapolri untuk mengintervensi? Pengembalian penyidik bisa karena kontrak habis, promosi di istansinya, atau KPK menghindari conflict of interest" kata Abraham Samad.
Sumber : Tribunnews.com