Warga Aceh Tamiang akhirnya menyerahkan Imel, seekor anak orangutan, kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Sumatera Utara. Sel...
Warga Aceh Tamiang akhirnya menyerahkan Imel, seekor anak orangutan, kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Sumatera Utara.
Selama dua bulan itu, Imel berada di sebuah kandang. Meski bukan habitat asli tempatnya biasa hidup bebas, Imel masih beruntung berada di kandang ini. Sebelumnya, orangutan betina umur 6 tahun ini ditemukan warga di dalam karung plastik di Kawasan Babo, Aceh Tamiang.
Menyadari kandang bukan tempat yang tepat bagi orangutan itu, warga akhirnya memutuskan untuk menyerahkan Imel kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam agar mendapat perawatan semestinya.
Keberadaan orangutan di kawasan permukiman di Kabupaten Aceh Tamiang menunjukkan peningkatan akhir-akhir ini. Selain dianggap mengganggu, kondisi ini membuat populasi orangutan di habitat asli menyusut. Menurut Forum Komunikasi Indonesia Bersatu, hijrahnya orangutan ke permukiman warga diduga akibat kerusakan hutan yang kini dilaporkan mencapai 60 persen.
Orangutan malang itu akhirnya dibawa petugas BK-SDA untuk dirawat di pusat rehabilitasi agar nantinya bisa dilepasliarkan ke habitatnya kembali.
Selama dua bulan itu, Imel berada di sebuah kandang. Meski bukan habitat asli tempatnya biasa hidup bebas, Imel masih beruntung berada di kandang ini. Sebelumnya, orangutan betina umur 6 tahun ini ditemukan warga di dalam karung plastik di Kawasan Babo, Aceh Tamiang.
Menyadari kandang bukan tempat yang tepat bagi orangutan itu, warga akhirnya memutuskan untuk menyerahkan Imel kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam agar mendapat perawatan semestinya.
Keberadaan orangutan di kawasan permukiman di Kabupaten Aceh Tamiang menunjukkan peningkatan akhir-akhir ini. Selain dianggap mengganggu, kondisi ini membuat populasi orangutan di habitat asli menyusut. Menurut Forum Komunikasi Indonesia Bersatu, hijrahnya orangutan ke permukiman warga diduga akibat kerusakan hutan yang kini dilaporkan mencapai 60 persen.
Orangutan malang itu akhirnya dibawa petugas BK-SDA untuk dirawat di pusat rehabilitasi agar nantinya bisa dilepasliarkan ke habitatnya kembali.
Sumber : Liputan6.com
Foto : Ilustrasi | Google