Kepala SMP Negeri 1 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Ramlan SPd meminta pihak Pertamina memperbaiki sarana sekolah yang rusak, akibat semburan ...
Kepala SMP Negeri 1 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Ramlan SPd meminta pihak Pertamina memperbaiki sarana sekolah yang rusak, akibat semburan lumpur dan gas. Selain itu, Ramlan juga mengatakan bahwa mulai Senin (20/2) sekolah akan dibuka kembali.
Ramlan menjelaskan, akibat semburan gas liar bercampur lumpur yang keluar di lokasi sekolahnya sudah tiga hari proses belajar di sekolah terhenti. Karena itu, Ramlan menegaskan, pada Senin (20/2) proses belajar mengajar akan dilangsungkan kembali.
“Kasihan anak-anak sudah tiga hari tak sekolah, apalagi bagi mereka yang sudah kelas III sangat rugi,”ujar Ramlan. Selain itu, Ramlan kembali menegaskan, bahwa beberapa bagian dinding mushalla retak bukan retak lama, seperti yang dilaporkan oleh petugas dari Pertamina, tapi retak akibat musibah lumpur Pertamian itu.
Disebutkan juga, ada beberapa dampak lain yang dialami sekolah yaitu lantai bangunan turun, plafon turun. Ironisnya, juga ruang belajar kelas II nomor 7 tempat guru mengajar lantainya juga telah turun turun beberapa centi. “Kami minta bangunan yang retak dan lantai sekolah yang turun di perbaikai oleh Pertamina. Kami khawatir nantinya bangunan itu roboh dan memakan korban,”ujarnya (M. Nasir | SI).
Ramlan menjelaskan, akibat semburan gas liar bercampur lumpur yang keluar di lokasi sekolahnya sudah tiga hari proses belajar di sekolah terhenti. Karena itu, Ramlan menegaskan, pada Senin (20/2) proses belajar mengajar akan dilangsungkan kembali.
“Kasihan anak-anak sudah tiga hari tak sekolah, apalagi bagi mereka yang sudah kelas III sangat rugi,”ujar Ramlan. Selain itu, Ramlan kembali menegaskan, bahwa beberapa bagian dinding mushalla retak bukan retak lama, seperti yang dilaporkan oleh petugas dari Pertamina, tapi retak akibat musibah lumpur Pertamian itu.
Disebutkan juga, ada beberapa dampak lain yang dialami sekolah yaitu lantai bangunan turun, plafon turun. Ironisnya, juga ruang belajar kelas II nomor 7 tempat guru mengajar lantainya juga telah turun turun beberapa centi. “Kami minta bangunan yang retak dan lantai sekolah yang turun di perbaikai oleh Pertamina. Kami khawatir nantinya bangunan itu roboh dan memakan korban,”ujarnya (M. Nasir | SI).
