Sanitasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan sehari – hari. Kondisi sanitasi sendiri akan sangat mempengaruhi kesehatan di lin...
Sanitasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan sehari – hari. Kondisi sanitasi sendiri akan sangat mempengaruhi kesehatan di lingkungan sekitar. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 70 juta penduduk masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS). Fakta tersebut tentu saja sangat memprihatinkan karena menunjukkan rendahnya kesadaran akan kesehatan lingkungan serta akses sanitasi yang baik.
Pembangunan sanitasi di Indonesia sampai saat ini masih dianggap kurang baik, bahkan menempati urutan terbawah diantara negara – negara anggota ASEAN. Untuk itu, pemerintah pun melaksanakan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) sebagai upaya untuk mengurangi kondisi lingkungan buruk dan kotor agar bisa berubah menjadi lebih sehat.
“Sanitasi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan dari pengelolaan limbah cair, padat dan drainase. Oleh karena itu, Pemerintah Pusat membentuk Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) pemukiman. PPSP itupun mendapat respon dari Pemkab Aceh Tamiang yang berminat sehingga dibentuklah Pokja Lintas Sektor untuk membuat pemetaan area tersebut,” ujar anggota Pokja Kesehatan Azhar, S.Km M.Kes yang juga Staf Sosbud Bappeda setempat pada acara Sosialisasi PPSP dan Loka Latih Pembuatan Dokumen Buku Putih Sanitasi Aceh Tamiang.
Tahapan pelaksanaan tahun 2011 pada tahap pemetaan buku putih sanitasi dan strategi sanitasi. “Dari hasil uji publik Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) muncul sebuah impian semua pengelolaan limbah terpusat yang merupakan target dari pembuatan Buku Putih Sanitasi,” kata Azhar.
Azhar berharap kepada pelaku industri untuk dapat menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap dampak lingkungan sebagaimana yang diamanatkan Kepmen LH Nomor 40/2010.
Acara yang berlangsung di Aula Bappeda, Jum’at (30/12), ini digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Tamiang. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Sekda H. Saiful Bahri, SH, Kadis PU Ir. Zulkifli, MM, Kepala Bappeda Dr s. Iskandar Zulkarnain, MAP, Kadis Kesehatan dr. Hj Catur Haryati dan Direktur PDAM Drs. Suhairi. | Rico. F
Pembangunan sanitasi di Indonesia sampai saat ini masih dianggap kurang baik, bahkan menempati urutan terbawah diantara negara – negara anggota ASEAN. Untuk itu, pemerintah pun melaksanakan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) sebagai upaya untuk mengurangi kondisi lingkungan buruk dan kotor agar bisa berubah menjadi lebih sehat.
“Sanitasi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan dari pengelolaan limbah cair, padat dan drainase. Oleh karena itu, Pemerintah Pusat membentuk Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) pemukiman. PPSP itupun mendapat respon dari Pemkab Aceh Tamiang yang berminat sehingga dibentuklah Pokja Lintas Sektor untuk membuat pemetaan area tersebut,” ujar anggota Pokja Kesehatan Azhar, S.Km M.Kes yang juga Staf Sosbud Bappeda setempat pada acara Sosialisasi PPSP dan Loka Latih Pembuatan Dokumen Buku Putih Sanitasi Aceh Tamiang.
Tahapan pelaksanaan tahun 2011 pada tahap pemetaan buku putih sanitasi dan strategi sanitasi. “Dari hasil uji publik Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) muncul sebuah impian semua pengelolaan limbah terpusat yang merupakan target dari pembuatan Buku Putih Sanitasi,” kata Azhar.
Azhar berharap kepada pelaku industri untuk dapat menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap dampak lingkungan sebagaimana yang diamanatkan Kepmen LH Nomor 40/2010.
Acara yang berlangsung di Aula Bappeda, Jum’at (30/12), ini digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Tamiang. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Sekda H. Saiful Bahri, SH, Kadis PU Ir. Zulkifli, MM, Kepala Bappeda Dr s. Iskandar Zulkarnain, MAP, Kadis Kesehatan dr. Hj Catur Haryati dan Direktur PDAM Drs. Suhairi. | Rico. F
