Puluhan warga yang mengatasnamakan Forum Rakyat Aceh Taming melakuka kasi demo terhadap PT Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Sisirau, Al...
Puluhan warga yang mengatasnamakan Forum Rakyat Aceh Taming melakuka kasi demo terhadap PT Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Sisirau, Alur Gantong, Kecamatan Kejuruan Muda yang dinilai masih melakukan pencemaran limbah yang dialirkan ke Sungai sehinga mengganggu perekonomian warga sulit mencari ikan, Kamis (22/12)
Puluhan warga bergerak dari Sungai Liput menuju PT Sisirau, Alur Gantong mengendari kenderaanroda dua dan naik becak sambil meneteng poster yang bertuliskan “Gara-air limbah kami pencari ikan sekarang hidup susah,” Coba bos pikirkan, alam kami rusak siapa yang di perbaiki, “ Rakyat perlu air bersih bukan air limbah,” tulis mereka.
Puluhan warga bergerak dari Sungai Liput menuju PT Sisirau, Alur Gantong mengendari kenderaanroda dua dan naik becak sambil meneteng poster yang bertuliskan “Gara-air limbah kami pencari ikan sekarang hidup susah,” Coba bos pikirkan, alam kami rusak siapa yang di perbaiki, “ Rakyat perlu air bersih bukan air limbah,” tulis mereka.
Sesampai di depan pabrik mereka dilarang masuk karena puluhan polisi sudah memblokir jalan masuk ke pabrik untuk menghindari hal yan tidak di inginkan. Pendemo mencoba menerobos barisan polisi dan sempat terjadi tolak-tolakan antar warga dengan polisi beberapa kali.
Kalah jumlah akhirnya, Ketua FRAT Aceh Tamiang, Zulham alias Wak Leng melakukan orasi dampak dari air limbah yang dibuang perusahaan ke sungai Sungai Liput melewati beberapa desa.
Mereka juga mengkritik perusahaan yang kurang merawat jalan yang dilintasi truk pengangkut sawet sehingga jalan mudah rusak, sementara Pemerintah yang setiap tahun memperbaiki jalan dari anggaan daerah.
“Kami buat jalan dengan APBD untuk kelas jalan lima tapi dilewati truk sawet kapasitas 35 ton,” ujarnya. Setelah itu, Kabag Ops Polres Aceh Tamiang yang memimpin pasukan memfasilitasi pertemuan antara 10 perwakilan pendemo dengan pihak PKS Sisirau, yaitu Manager Sujono, Manajer Teknik Muktar, dan dari Direksi Medan, Hari.
Warga Sungai Liput, Muktar mengungkapkan keluhan keluhan warga desa yang ada di pinggir sungai karena limbah pabrik di buang ke sungai liput kodisinya separoh hitam dan separuh putih.
“Setiap detik dan waktu air sungai di minum warga. Memang PT Sisirau jauh tapi limbahnya dibuang ke warga,” ujarnya.
Sebelas tahun lalu sebelum kehadiran pabrik, kami banyak dapat ikan di sungai sekarang tidak ada lagi karena ikan bermatian. “Sebelum ada PT Sisirau warga di pinggir sungai dibuat keramba ikan, sekarang tdak ada lagi, sekarang minum air limbah, cuci pakaian dengan air limbah,” ujar Muktar lagi.
Menajer Teknik PT Sisirau, Muktar menjelaskan kepada perwakilan warga, pabrik berupaya semaksimal mingkin mencegah pencemaran lingkungan karenanya sebelum dibuang ke sungai, pihgaknya mengikuti Aturan sesuai Kepmen Lingkungan Hidup. (M. Nasir-SI/Foto : M. Nasir).