Warga Desa Simpang Upak, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang meminta Bapedalda Aceh, meninjau kembali hasil penilaian terhadap PKS Sementok ...
Warga Desa Simpang Upak, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang meminta Bapedalda Aceh, meninjau kembali hasil penilaian terhadap PKS Sementok yang meraih juara tiga dalam bidang lingkungan hidup, karena fakta yang ada sampai saat ini asap dan debu ketel PKS tersebut masih menempel di atas atap rumah warga.
Sekretaris Mukim Simpang Empat, Joko Irawan, Senin (19/20) mengatakan, penilain terbaik tiga yang diberikan Bapedalda Aceh terhadap PKS Sementok sangat melukai hati warga. Apalagi rujukannya dari penilaian adalah ramah lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkaitan dengan asap belum dilakukan oleh perusahaan. “Asap dan abu ketel masih mengganggu ketenangan warga, jadi apa dasarnya Bapdalda Aceh memberi nilai PKS SEmatok sebagai terbaik III,”ujar Sekretaris Mukim yang meliputi 11 desa di Kecamatan Karang Baru.
Hal yang sama juga diungkapkan, warga Desa Simpang Upah lainya Fauzi. Katanya, selaku warga yang mendiami lingkungan PKS Tanjung Sementok, pihaknya mempertanyakan Bapedal Aceh yang memberikan PKS milik PTP Nusantara Aceh itu sebagai PKS terbaik masalah lingkungan.
Sementara, abu ketel masih berserakan di atas atap rumah warga, lantai rumah, jemuran. Kondisi ini sangat mengganggu warga terutama masalah kesehatan. “Ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan tahun 2007 warga juga melakukan demo memprotes, namun tetap tidak ada perubahan,”kata Fauzi.
“Kami sangat kecewa dengan kinerja Bapedalda Aceh, karena penilaian yang diberikan untuk PKS Semantok tidak objektif,” ujar Fauzi lagi.
Yang kami ketahui, sampai saat ini PTPN tidak memperbaiki atap rumah warga yang rusak akibat penceran, serta abu ketel masih berterbangan ke rumah penduduk di Desa Tanjung Sementok, Simpang Empat Upak, Paya Awe, Kebun Tanjong Sementok, dan Desa Upah. (M. Nasir-SI / Foto : Google).
Sekretaris Mukim Simpang Empat, Joko Irawan, Senin (19/20) mengatakan, penilain terbaik tiga yang diberikan Bapedalda Aceh terhadap PKS Sementok sangat melukai hati warga. Apalagi rujukannya dari penilaian adalah ramah lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkaitan dengan asap belum dilakukan oleh perusahaan. “Asap dan abu ketel masih mengganggu ketenangan warga, jadi apa dasarnya Bapdalda Aceh memberi nilai PKS SEmatok sebagai terbaik III,”ujar Sekretaris Mukim yang meliputi 11 desa di Kecamatan Karang Baru.
Hal yang sama juga diungkapkan, warga Desa Simpang Upah lainya Fauzi. Katanya, selaku warga yang mendiami lingkungan PKS Tanjung Sementok, pihaknya mempertanyakan Bapedal Aceh yang memberikan PKS milik PTP Nusantara Aceh itu sebagai PKS terbaik masalah lingkungan.
Sementara, abu ketel masih berserakan di atas atap rumah warga, lantai rumah, jemuran. Kondisi ini sangat mengganggu warga terutama masalah kesehatan. “Ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan tahun 2007 warga juga melakukan demo memprotes, namun tetap tidak ada perubahan,”kata Fauzi.
“Kami sangat kecewa dengan kinerja Bapedalda Aceh, karena penilaian yang diberikan untuk PKS Semantok tidak objektif,” ujar Fauzi lagi.
Yang kami ketahui, sampai saat ini PTPN tidak memperbaiki atap rumah warga yang rusak akibat penceran, serta abu ketel masih berterbangan ke rumah penduduk di Desa Tanjung Sementok, Simpang Empat Upak, Paya Awe, Kebun Tanjong Sementok, dan Desa Upah. (M. Nasir-SI / Foto : Google).