Ilustrasi | Google Warga tiga kecamatan di Aceh Tamiang Bandar Pusaka, Tamiang Hulu dan Tenggulun diminta berhati-hati terhadap banji...
Ilustrasi | Google |
Warga tiga kecamatan di Aceh Tamiang Bandar Pusaka, Tamiang Hulu dan Tenggulun diminta berhati-hati terhadap banjir karena bisa saja di penghujung musim hujan pada bulan Desember banjir terjadi secara tiba-tiba seperti kejadian Desember 2006 lalu.
Kepala BPBD Aceh Tamiang, Zagusli, Kamis (1/12) mengatakan, untuk mengantisipasi deteksi dini terhadap gejalan bencana terutama banjir di Aceh Tamiang, di tiga kecamatan, Banda Pusaka, Tamiang Hulu dan Tenggulun pihaknya sudah menempatkan petugas. “Mereka kita tugaskan untuk memantau kondisi air dan segera melaporkan kepada petugas kabupaten,” ujarnya.
Tiga kecamatan ini rawan terjadi bencana banjir karena secara geografis berbatasan langsung dengan Kabupaten Gayo Lues. Air dari kabupaten ini buangannya ke Aceh Tamiang. “Kadang kala di Tamiang tidak ada hujan namun air di Sungai Tamiang meningkat akibat di hulu daerah Gayo Lues turun hujan,” ujar Zagusli.
Dampak dari banjir Sungai Tamiang bukan saja tiga daerah ini, namun limpahan airnya juga menyebabkan kecamatan Seruway dan Bendahara yang berada di daerah hilir Sungai Tamiang juga banjir.
Untuk mengantispasi sedini mungkin keselmatan warga, petugas di tiga kecamatan ini dilengkapi dengan radio, ketika air sungai tinggi pemantaaunnya permenit mereka harsu melaporkan ke posko kabupaten, jika memang keadaan harus mengungsikan warga pemerintah juga sudah menyiapkan lokasi pengungsian di tiga kecamatan tersebut. “Walaupun demikian warga tetap berhati-hati terhadap banjir yang bisa sewaktu-waktu terjadi,” ujarnya. (M. Nasir/SI).
Kepala BPBD Aceh Tamiang, Zagusli, Kamis (1/12) mengatakan, untuk mengantisipasi deteksi dini terhadap gejalan bencana terutama banjir di Aceh Tamiang, di tiga kecamatan, Banda Pusaka, Tamiang Hulu dan Tenggulun pihaknya sudah menempatkan petugas. “Mereka kita tugaskan untuk memantau kondisi air dan segera melaporkan kepada petugas kabupaten,” ujarnya.
Tiga kecamatan ini rawan terjadi bencana banjir karena secara geografis berbatasan langsung dengan Kabupaten Gayo Lues. Air dari kabupaten ini buangannya ke Aceh Tamiang. “Kadang kala di Tamiang tidak ada hujan namun air di Sungai Tamiang meningkat akibat di hulu daerah Gayo Lues turun hujan,” ujar Zagusli.
Dampak dari banjir Sungai Tamiang bukan saja tiga daerah ini, namun limpahan airnya juga menyebabkan kecamatan Seruway dan Bendahara yang berada di daerah hilir Sungai Tamiang juga banjir.
Untuk mengantispasi sedini mungkin keselmatan warga, petugas di tiga kecamatan ini dilengkapi dengan radio, ketika air sungai tinggi pemantaaunnya permenit mereka harsu melaporkan ke posko kabupaten, jika memang keadaan harus mengungsikan warga pemerintah juga sudah menyiapkan lokasi pengungsian di tiga kecamatan tersebut. “Walaupun demikian warga tetap berhati-hati terhadap banjir yang bisa sewaktu-waktu terjadi,” ujarnya. (M. Nasir/SI).