HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tamiang Laksanakan Penanaman 4500 Pohon Program MIH

Foto | STC Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang (BLHK) Minggu (11/12) melakukan a...


Foto | STC
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang (BLHK) Minggu (11/12) melakukan aksi penanaman pohon program Menuju Indonesia Hijau (MIH) di Kampung Selamat Kecamatan Tenggulun.  Dalam aksi penanaman tersebut dihadiri oleh Kepala BLHK Aceh Tamiang Drs. Amiruddin Y, Camat Tenggulun, Kabid Kebersihan dan Pertamanan BLHK Iskandar, S.Pd, Kabid PMK Abdul Jalil, SH, dan tokoh masyarakat Kampung Selamat.

Sayed Mahdi, SP, M.Si yang juga Kabid Standarisasi Penaatan dan Pengendalian Lingkungan pada BLHK dalam laporan singkatnya, mengatakan bahwa aksi penanaman yang dilakukan hari ini berawal dari penilaian Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) tahun 2010 yang lalu oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Dimana hasil penilaian Tim KLH saat itu, Kabupaten Aceh Tamiang berhak mendapat Trophy Reksaniyata sebagai penghargaan tertinggi dalam program MIH bersama-sama dengan 10 kabupaten lain se-Indonesia dari Menteri Lingkungan Hidup.

Dan sebagai tindak lanjut dari keberhasilan pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang memperoleh Trophy MIH tahun 2010 yang lalu, maka tahun 2011 ini Aceh Tamiang mendapatkan insentif berupa bantuan 4500 batang pohon yang terdiri dari bibit pohon jabon, durian, asam gelugur, dan mahoni.
Sayed Mahdi lebih lanjut mengatakan, ada beberapa pertimbangan dipilihnya lokasi Kampung Selamat sebagai tempat penanaman kegiatan MIH tahun 2011 ini, diantaranya karena Kampung Selamat merupakan kampung yang berdekatan dengan kawasan hutan sehingga perlu dijadikan zona pelindung bagi daerah atau kampung-kampung yang berada dibawahnya atau di wilayah hilir. Disamping itu juga, di wilayah Kampung Selamat banyak terdapat sumber mata air arthesis yang debitnya semakin lama semakin kecil, demikian juga kondisi sungai Kampung Selamat yang kondisnya juga semakin rusak di mana bagian kiri dan kana sungai telah banyak terjadinya erosi.

Kampung Selamat juga merupakan salah satu daerah tujuan wisata lokal tempat pemandian alam yang banyak dikunjungi oleh masyarakat Aceh Tamiang, sehingga sudah sepantasnyalah kondisi alam, air dan daerah aliran sungai di daerah ini harus dijaga, dipelihara dan dikonservasi, demikian diungkapkan Sayed Mahdi, SP, M.Si dalam laporannya.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Drs. Amiruddin. Y, dalam sambutannya mengatakan, menjaga dan memelihara lebih sulit dibanding dengan penanaman, untuk itu dia berharap agar masyarakat setelah menanam harus diiringi dengan menjaga dan memelihara sehingga 5 tahun kedepan akan memberikan hasil yang baik dan memuaskan.

Lebih lanjut Drs. Amiruddin mengatakan, semua bibit yang diberikan pemerintah hari ini adalah bernilai ekonomi tinggi, akan sangat menguntungkan bagi masyarakat apabila masyarakat serius dan mau menjaga serta memeliharanya, sehingga akan menguntungkan masyarakat secara ekonomi maupun ekologis, ungkapnya. (suara-tamiang.com).