Sambil minum kopi dan ngobrol-ngobrol bersama teman-teman saya bertanya kepada mereka tentang makna ‘Republik’ , sebagian dari teman-teman...
Sambil minum kopi dan ngobrol-ngobrol bersama teman-teman saya bertanya kepada mereka tentang makna ‘Republik’, sebagian dari teman-teman ada yang memahami dan ada juga yang tidak memahami sama sekali, mereka bilang Republik itu Negara kesatuan, ada juga menyatakan 'Republik' itu adalah salah satu bentuk Negara tanpa menjelaskan lebih lanjut, ada juga yang terdiam seribu bahasa sambil berpikir kemasa lalu mengingat pelajaran-pelajaran sewaktu masa sekolah dulu (cape de...), jawaban ini tidak memberikan saya pemahaman yang cukup tentang arti maupun makna kata ‘Republik’, iseng-iseng pada waktu luang saya browsing di internet tentang makna 'Republik', saat itu saya menemukan sebuah artikel berita yang membahas sedikit tentang arti dan makna dari kata 'Republik', disitulah saya baru menemukan pemahaman sedikit tentang ‘Republik’, dan setelah berpikir beberapa saat tersentak saya baru sadar kalau kata ‘Republik’ sekarang ini telah menjadi kata hiasan yang diletakan didepan kata Indonesia (owh..)
Disitu dijelaskan dengan singkat dan sederhana ‘Republik’ itu artinya adalah sebuah bentuk Negara yang dikuasai oleh Rakyat banyak dan diurus oleh orang-orang yang dipilih oleh Rakyat untuk melayani Rakyat menuju kemakmuran dan kesejahteraan, artinya tidak ada lagi kekuasaan raja-raja yang tirani terhadap rakyatnya sendiri, di beberapa negara termasuk negara-negara barat rakyatnya dapat dengan jelas merasakan dan mengingat pahitnya hidup dimasa-masa raja-raja yang berkuasa, hingga saat ini mereka dapat memahami sejarah bahwasanya negaranya terbentuk melalui perjuangan yang sangat panjang untuk mendapatkan kesetaraan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jika kita bandingkan dengan Rakyat Indonesia, dari kecil hingga dewasa sebahagian dari Rakyat Indonesia tidak memahami dengan pasti makna 'Republik' dikarenakan kita tidak pernah merasakan trauma kekuasaan yang semena-mena dari raja-raja yang tirani yang pernah ada di nusantara ini, jikapun ada tidak pernah lagi terbekas pada kesadaran Rakyat Indonesia, yang kita rasakan hanyalah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain, kesadaran akan pahitnya hidup dalam penjajahan bangsa lain begitu besar pada Rakyat Indonesia, tetapi kesadaran akan tindakan semena-mena dari raja-raja yang pernah berkuasa di nusantara ini bisa dikatakan tidak pernah kita rasakan dan tidak pernah jelas tercatat dalam sejarah di masa-masa sebelum terbentuk negara ini, artinya kesimpulan yang dapat kita ambil Negara 'Republik Indonesia' terbentuk bukan karena tirani dari bangsa sendiri tetapi tirani penjajah bangsa lain, (sekaranglah masa tirani dari bangsa sendiri sedang berlangsung..owh).
Sayangnya justru saat ini setelah Nusantara diberi embel-embel nama ‘Republik’ justru sistem tata pemerintahannya secara perlahan-lahan menganut sistem tata pemerintahan kerajaan yang sudah berkarat dan berlumut dimana rakyat harus mengabdi, tunduk dan patuh kepada penyelenggara Negara, bukan sebaliknya Penyelenggara Negara mengabdi kepada Rakyat tunduk dan patuh kepada aspirasi Rakyat. Apa boleh buat kesadaran Rakyat Indonesia akan kata ‘Republik’ masih seperti bendera yang dikibarkan setengah tiang (sengaja kali ya..), sehingga membuat para pemangku jabatan Penyelenggara Negara bergembira ria menindas Rakyat dengan segala dalih yang membuat Rakyat bingung setengah mati, dan merasa seolah-olah dia tidak memiliki hak atas Negara ini yang ada hanya kewajiban yang dibuat oleh penyelenggara Negara kepada Rakyatnya, Oh malangnya Rakyat Indonesia…! Tata pemerintahan modern yang dianut hanya untuk memperindah tampilan bangsa dari kacamata dunia bahwasanya kita adalah Negara ‘Republik’, didalamnya Rakyat di depak, di peras, di siksa, di bola-bolain bahkan tetap dilestarikan dari kemiskinan oleh Penyelenggara Negara yang memangku kepentingan Kekuasaan.
Apaan tu Republik? Kita orang gak ngerti.... | Sumber Revi Rinaldi